UPdates - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatatkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 173,642 miliar pada tahun 2024, atau 85,08% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 204,096 miliar. Meskipun demikian, capaian ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan, terutama di sektor pajak dan retribusi daerah.
You may also like : 
MK Terima 115 Gugatan Hasil Pilkada 2024, Empat di Antaranya dari Sulsel
Dirangkum Keidenesia pada Kamis, 13 Februari 2025, pencapaian PAD Bulukumba di sektor pajak daerah hanya mencapai Rp 45,195 miliar atau 57,71% dari target Rp 78,320 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaktepatan dalam perhitungan target yang belum sepenuhnya mencerminkan potensi daerah.
Pajak non-pajak bumi dan bangunan (PBB) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 30,507 miliar atau 74,65% dari target Rp 40,868 miliar. Sektor-sektor pajak yang mencatatkan pencapaian di bawah target termasuk pajak parkir (31,34%), pajak sarang burung walet (10,91%), dan pajak mineral bukan logam dan batuan lainnya (19,41%).
Di sektor retribusi daerah, Pemkab Bulukumba juga menghadapi tantangan, di mana penerimaan hanya mencapai Rp 13,183 miliar atau 50,65% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 26,026 miliar. Perbedaan pengelolaan sistem retribusi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dinilai sebagai salah satu penyebab rendahnya pencapaian ini.
Namun, ada kabar baik di sektor lain. Penerimaan dari sektor lain-lain pendapatan asli daerah yang sah justru melampaui target, dengan realisasi mencapai Rp 115,264 miliar atau 115,55% dari target Rp 99,750 miliar.
Merespons capaian tersebut, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bulukumba telah melakukan perbaikan dalam metode perhitungan target PAD untuk tahun 2025. Pada tahun ini, Pemkab Bulukumba menargetkan PAD sebesar Rp 292,309 miliar, meningkat sekitar 43,23% atau Rp 88,213 miliar dibandingkan dengan target tahun 2024 lalu.
