Peng Yujiang, 55, sedang menguji peralatan barunya di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut. (Foto: TikTok)

Paralayang Terisap Awan Langka dan Terlempar 8.500 Meter ke Langit

29 May 2025
Font +
Font -

UPdates—Seorang paralayang Tiongkok terhindar dari kematian setelah terlempar 27.800 kaki atau sekitar 8.500 meter ke udara. Ia dilaporkan terisap oleh arus udara naik yang langka.

You may also like : pexels deeanacreates 3535479Heboh, Mahasiswi di China Mengaku Dipaksa Pihak Kampus ‘Melepas Celana' Saat Cuti Haid

Peng Yujiang, 55, sedang menguji peralatan barunya di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut di atas Pegunungan Qilian ketika "hisapan awan" langka melontarkannya ke langit.

You might be interested : bendera amaerika oran mnaIran Siap Berdamai dengan Trump

Insiden mengejutkan itu terekam kamera yang dipasang di glider milik Peng dan dibagikan di TikTok versi China, Douyin.

Dalam klip tersebut, Peng diselimuti es, berjuang untuk bernapas saat ia terbang semakin tinggi.

Pada satu titik, ia akan menghadapi suhu -40C saat ia terbang ke puncak Gunung Everest.

"Itu mengerikan. Semuanya putih. Saya tidak bisa melihat arah mana pun. Tanpa kompas, saya tidak akan tahu ke mana saya akan pergi. Saya pikir saya terbang lurus, tetapi kenyataannya, saya berputar-putar," katanya kepada media pemerintah China sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari LBC News, Kamis, 29 Mei 2025.

Menurutnya, dirinya benar-benar berada di awan. "Saya ingin turun dengan cepat, tetapi saya tidak bisa. Saya terangkat semakin tinggi hingga saya berada di dalam awan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa bagian paling menakutkan dari kesialannya bukanlah terbang ke langit, tetapi mencoba untuk mendapatkan kembali kendali atas paralayang saat turun.

Peng, yang telah melakukan paralayang selama empat tahun, sekarang menghadapi larangan terbang selama enam bulan karena terbang tanpa izin.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >