UPdates—Pembebasan penumpang kereta api yang disandera militan bersenjata berakhir di Pakistan. Itu adalah pembebasan berdarah dengan banyak korban.
You may also like : Bom Bunuh Diri di Stasiun Kereta Api Pakistan, 26 Tewas, Termasuk 14 Tentara
Pihak berwenang Pakistan pada hari Rabu mengatakan lebih 50 militan tewas setelah baku tembak selama sehari. Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Times Colonist, Rabu, 12 Maret 2025, beberapa sandera yang ditawan tewas bersama militer.
Sarfraz Bugti, Kepala Menteri di provinsi Balochistan, mengatakan kepada majelis provinsi bahwa rakyat juga telah menjadi martir dan berjanji akan membagikan rincian pembebasan sandera itu.
Pejabat keamanan mengatakan lebih dari 300 sandera diselamatkan dan operasi telah selesai. Mereka tidak memberikan rincian tentang sandera yang tewas. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
Para separatis menyerang kereta api yang membawa sekitar 450 orang pada hari Selasa di sebuah terowongan di bagian terpencil provinsi Balochistan barat daya.
Tentara Pembebasan Baloch mengaku bertanggung jawab. Juru bicara Jeeyand Baloch mengatakan kelompok itu siap membebaskan penumpang jika pihak berwenang setuju membebaskan militan yang dipenjara. Tidak ada komentar dari pemerintah mengenai hal itu, yang sebelumnya telah menolak tuntutan tersebut.
BLA secara teratur menargetkan pasukan keamanan Pakistan dan sebelumnya juga menyerang warga sipil, termasuk warga negara Tiongkok yang bekerja pada proyek bernilai miliaran dolar yang terkait dengan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan.
Kereta tersebut sedang dalam perjalanan dari Quetta ke kota utara Peshawar ketika diserang. Para pejabat mengatakan kereta Jafer Express sebagian berada di dalam terowongan ketika militan meledakkan rel, memaksa lokomotif dan sembilan gerbong berhenti.
Pihak berwenang mengatakan bahwa yang diselamatkan termasuk wanita dan anak-anak. Sejumlah personel keamanan yang tidak disebutkan jumlahnya tewas, menurut para pejabat keamanan.
Penumpang yang diselamatkan dikirim ke kampung halaman mereka, dan yang terluka dirawat di rumah sakit di distrik Mach. Yang lainnya dibawa ke Quetta, ibu kota provinsi, sekitar 100 kilometer jauhnya.