UPdates - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, melakukan efisiensi anggaran dalam APBD 2025 sebesar Rp 559 miliar. Kebijakan ini berdampak pada pembatalan dan penundaan sejumlah proyek strategis yang sebelumnya telah dirancang.
You may also like : Walkot Munafri Buka Seleksi Terbuka Direksi Perusda Makassar, Targetkan Rampung 3 Bulan
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), mengatakan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas pelaksanaan proyek di sisa waktu tahun anggaran. Appi menegaskan proyek yang dinilai tidak dapat diselesaikan tepat waktu akan dialihkan ke tahun anggaran berikutnya.
"Kalau kita mau jalankan sekarang ini, apa iya, apakah kita mau bikin bangunan lalu apakah akan selesai di akhir tahun, kalau tidak, lebih bagus kita anggarkan di pokok, supaya bisa langsung selesai di waktu yang sesuai," kata Munafri dalam keterangannya yang diterima Keidenesia, Rabu, 7 Mei 2025.
Salah satu proyek besar yang terkena imbas efisiensi adalah pembangunan tahap kedua Makassar Government Center (MGC) senilai Rp 93,8 miliar. Meski telah dianggarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, proyek tersebut dinilai belum memungkinkan untuk diselesaikan tahun ini.
“Kan ini bukan masalah siapa yang bangun, tapi untuk apa ini dibangun. Itu kan yang kita mau lakukan," ujar Munafri.
Selain itu, rencana pengadaan 1.000 unit motor listrik pengangkut sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) senilai Rp 116,3 miliar juga dipastikan batal. Proyek Smart City Sensor senilai Rp 9,7 miliar yang dirancang untuk mengukur kualitas udara juga ditunda pelaksanaannya.
Rencana pembelian solar panel untuk sekolah oleh Dinas Pendidikan sebesar Rp 149,3 miliar termasuk salah satu pengadaan terbesar yang dibatalkan. Proyek pembangunan stasiun pengisian daya dan baterai motor listrik senilai lebih dari Rp 4 miliar juga masuk dalam daftar efisiensi.
Beberapa proyek infrastruktur lain yang dibatalkan mencakup pembangunan dermaga beton oleh Dinas Perhubungan senilai hampir Rp 30 miliar serta proyek rehabilitasi jalan di Sudiang, Biringkanaya.
Proyek jalan senilai Rp 34,7 miliar dibatalkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, sedangkan satu proyek lain senilai Rp 42,6 miliar belum memiliki kejelasan lanjutan.
Revitalisasi kawasan olahraga Karebosi senilai Rp 73,2 miliar serta pembangunan kantor kelurahan dan kecamatan juga belum menunjukkan progres lelang. Proyek pengadaan CCTV lorong wisata dan pembangunan puskesmas baru turut masuk dalam evaluasi.
Munafri memperkirakan efisiensi anggaran masih bisa bertambah hingga menyentuh Rp 600 hingga Rp 650 miliar. "Kita masih lihat mana lagi yang bisa dipangkas, walaupun jumlahnya tidak akan terlalu besar," ujarnya.
Untuk diketahui, pemangkasan ini merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program dan belanja strategis Pemkot Makassar tahun anggaran 2025.