UPdates—Setidaknya enam orang tewas dalam insiden penembakan massal di sebuah pasar makanan yang ramai di Bangkok, Thailand, Senin, 28 Juli 2025.
You may also like : Hanya Berpakaian Dalam, 124 Orang yang Pesta Narkoba di Hotel Ditangkap di Thailand
Sebuah unggahan di laman Facebook resmi Kepolisian Kerajaan Thailand mengonfirmasi jumlah korban peristiwa berdarah tersebut.
You might be interested : Penembakan Massal di Kampus Alabama, 17 Tewas dan Terluka
Pria bersenjata itu menembak mati lima orang di pasar Or Tor Kor yang populer di ibu kota Thailand itu sebelum bunuh diri.
Rekaman kamera keamanan dari insiden tersebut menunjukkan orang-orang berlarian menyelamatkan diri ketika beberapa tembakan terdengar.
Klip lain yang dibagikan secara luas tampaknya menunjukkan penembak memegang pistol dan berlari melalui tempat parkir dari gerbang masuk pasar.
Penembak, seorang pria yang mengenakan kaus hitam dan membawa ransel di punggungnya, tiba di pasar sebelum pukul 1 siang waktu setempat dan mulai menembakkan beberapa peluru.
The Matichon sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Independent, Senin, 28 Juli 2025 melaporkan bahwa pelaku melarikan diri dari pasar sebelum menembak mati dirinya sendiri.
Para korban telah diidentifikasi sebagai empat petugas keamanan yang bekerja di pasar dan seorang wanita. Dua wanita lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
"Polisi sedang menyelidiki motifnya. Sejauh ini, ini adalah penembakan massal," ujar Worapat Sukthai, wakil kepala polisi distrik Bang Sue di Bangkok, kepada AFP.
Ia mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan dengan bentrokan yang sedang berlangsung di perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Penembak telah diidentifikasi sebagai mantan petugas keamanan berusia 61 tahun dari distrik Kong.
Pasar Or Tor Kor, yang terletak di dekat tujuan wisata utama Pasar Chatuchak, populer dengan produk segar dan makanan lokalnya.
Seorang saksi mata mengatakan ia sedang minum kopi bersama temannya ketika mendengar suara keras.
Tak lama kemudian, beberapa tembakan terdengar dan polisi menutup pintu tempat tersebut, meminta pengunjung untuk bersembunyi di dalam.
"Kedengarannya bukan seperti tembakan, tetapi ketika orang-orang mulai panik dan staf Royal Project [kedai kopi] keluar untuk memeriksa, mereka mendorong orang-orang ke tempat aman," kata saksi mata tersebut seperti dikutip The Matichon.
Polisi mengonfirmasi bahwa tidak ada turis yang tewas atau terluka dalam insiden penembakan tersebut. Pariwisata merupakan penggerak ekonomi utama di Thailand, yang pertumbuhannya sedang lesu dan insiden semacam itu berpotensi meredam sentimen.
Tingkat kematian terkait senjata api di Thailand relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, yang sebagian besar memiliki undang-undang pengendalian senjata yang ketat.
Thailand berada di peringkat kedua setelah Filipina dalam hal total kematian terkait senjata api dan per kapita di Asia Tenggara, menurut Associated Press.
Pada tahun 2023, polisi Thailand menangkap seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun karena menembak mati dua orang di sebuah pusat perbelanjaan mewah di Bangkok.
Setahun sebelumnya, pada 2022, seorang mantan polisi menyerbu sebuah taman kanak-kanak di Thailand, menewaskan 38 orang, termasuk puluhan anak-anak dan guru, dalam aksi kekerasan paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.