Jan Hwa Diana memberikan klarifikasi soal masalahnya dengan wakil wali kota (Foto: X/Tangkapan Layar)

Pengusaha yang Lapor Wawali Surabaya ke Polisi Klaim Difitnah Habis-habisan, Armuji Terima Aduan Lagi

13 April 2025
Font +
Font -

UPdates—Pengusaha bernama Jan Hwa Diana yang terlibat adu mulut dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji memberikan klarifikasi soal masalah yang membuatnya melapor ke Polda Jawa Timur.

You may also like : wawali surabayaViral, Wakil Wali Kota Surabaya Disebut Penipu oleh Pengusaha, Akhirnya Saling Lapor ke Polisi

Dalam sebuah video yang dilihat keidenesia.tv di X.com, Diana mengatakan, ia melaporkan Armuji karena dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

You might be interested : wawali surabayaViral, Wakil Wali Kota Surabaya Disebut Penipu oleh Pengusaha, Akhirnya Saling Lapor ke Polisi

"Saya nggak melaporkan Pak Armuji sebagai wakil wali kota. Saya melaporkan sebagai pribadi. Karena negara kita adalah negara yang menganut asas praduga tak bersalah dan memang diimbau oleh kepolisian tidak boleh memasang foto orang tanpa izin. Sedangkan di podcast Pak Armuji itu, foto saya dan suami diambil," kata Diana dalam video yang dibagikan akun X, @neVerAl0nely sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Minggu, 13 April 2025.

"Kemudian saya difitnah habis-habisan, katanya gudang narkoba, kemudian katanya saya di dalam tidak mau menemui. Padahal di lihat di podcastnya kan tidak ada orang. Apakah harus sampai segitunya. Apakah seorang pimpinan, wali kota (maksudnya wakil wali kota), katanya kan dia mediasi, saya nggak tahu," lanjutnya.

Dalam video itu, Diana ditanya soal upaya pemkot Surabaya menghubunginya untuk menyelesaikan masalah ijazah warga yang kabarnya ditahan.

"Nggak pernah (dihubungi). Nggak pernah. (Dari pihak kelurahan ?) Tidak pernah. Dan Pak Armuji alasan katanya Disnaker sudah datang dan saya tidak menemui. Saya kemarin kan sudah menunjukkan bukti, bukti saya sudah membalas," ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan, "Karena pada saat itu Disnaker WA ke Pak Handi. Karena WA ke Pak Handi pribadi, saya jawab, saya tidak kenal orang itu. Tapi suratnya itu dikirim ke alamat yang salah dan nama perusahaannya salah. Ya otomatis dong saya tidak bisa."

Untuk diketahui, perusahaan Sentosa Seal masih berbentuk Usaha Dagang atau UD, bukan CV.

Menanggapi klarifikasi Diana, netizen pun memberikan komentar pedas. Sebagian besar menyalahkan Diana karena menganggap Armuji datang ke perusahaan itu sebagai pejabat publik yang sedang menjalankan tugasnya.

"Terlalu berlebihan kalo melaporkan Armuji melawan masyarakat Jawa timur. Be smart lahh," kata pengguna X dengan akun bernama @Paijo_Smirnov.

Netizen lain bahkan meminta perusahaan itu diperiksa dan izinnya ditinjau ulang. "Tinjau ulang ijin pabriknya, periksa laporan pajaknya, audit amdal limbahnya," tegas handono1174.

"Investigasi pak @CakArmuji, benar adanya penahanan ijazah atau uang jaminan 2 juta, gaji dibawah UMR. Dari kondisi tersebut, so pasti tidak ada bayar BPJS ketenagakerjaan, cek juga pajaknya, gassskeun cak," tambah @bpsmgt.

Tapi ada juga yang terkesan membela pemilik perusahaan dan menganggap Cak Ji, sapaan Armuji terlalu berlebihan.

"Armuji juga terlalu over...dia mementingkan viewer daripada prosedur hukum. Dia itu bukan aparat judikatif, tetapi eksekutif yang tatarannya buat kebijakan bukan penegakan hukum. Apalagi sampe menampilkan gambar orang lain tanpa consent," kata pemilik akun @ERaksasa.

Sementara warganet lain berharap masalah ini diselesaikan dengan baik. "Sing sabar bapak wakil walikota, kedunya sama sama rakyatmu pengusaha dan pekerja. Sabar sabar sabar pak. Bisa diselesaikan dengan kesabaran. Pasti bisa, bapak yang punya wewenang diwilayahnya," tulis @yon_kanedi

Armuji Terima Adua Baru

Sementara itu, usai konten sidak ke perusahaan yang diduga melakukan penahanan ijazah karyawan viral dan akhirnya berbuntut laporan ke polisi, Armuji kembali menerima aduan serupa.

"Menerima aduan lain. Adanya bukti pembayaran untuk pengambilan ijazah di UD Sentoso Seal. Beberapa pelapor lain juga masih berdatangan. Nanti diupdate lagi yo Rek," tulis Armuji dalam caption unggahan akun Instagram @cakj1 pada Sabtu.

Dalam video unggahannya yang berdurasi hampir 5 menit, seorang warga bernama Fais datang ke Rumah Aspirasi dan mengaku juga menjadi korban penahanan ijazah UD Santoso Seal.

"Saya di interview itu secara lisan ya Pak. Nggak secara berkas. Dia bilang, Mas ini nanti, masnya pilih yang mana, penahanan ijazah atau uang pengganti sebagai ijazah senilai Rp2 Juta," ungkap Fais yang bekerja selama 7 bulan di UD Sentoso Seal.

Faisa menjelaskan, ijazah atau uang Rp2 Juta itu sebagai jaminan. Selain itu, ada dua opsi lagi yang ditawarkan bila memilih jaminan uang.

"Jadi gini, (kalau pilih uang) satu bulan gajinya dipotong Rp1 Juta selama dua bulan. Bisa juga bayar langsung pakai uang pribadi Rp2 Juta, jadi nanti gajinya tetap full, nggak ada potongan," jelasnya.

Selanjutnya, untuk menebus jaminan ijazah atau uang Rp2 Juta, UD Sentoso Seal memberikan persyaratan minimal karyawan bekerja selama lima tahun di perusahaan itu.

"Kalau sudah lima tahun bekerja di sana, uang Rp 2 Juta bisa cair. Kalau misalkan ijazah (jaminannya), ijazah bisa kamu ambil,  begitu," kata Fais menjawab pertanyaan Armuji.

Cak Ji menegaskan dirinya menyayangkan masih adanya perusahaan nakal dan tak mematuhi aturan Ketenagakerjaan. Ia menyebut banyak korban lain yang muncul dan membuat laporan kepadanya.

Makanya ia meminta Disnaker segera bergerak dan memeriksa perizinan perusahaan itu. "Ini menjadi suatu keseriusan. Saya saja sebagai Wakil Wali Kota diperlakukan seperti ini, saya datang baik-baik, tetapi dikatakan tidak kenal. Ini warga Surabaya masa tidak kenal kepala daerahnya?" kata Cak Ji.

Kasus ini menghebohkan publik setelah Cak Ji dilaporkan ke Polda Jawa Timur tak lama setelah sidak ke UD Sentoso Seal. Laporan tersebut berkaitan dengan pencemaran nama baik. Armuji kemudian mengancam melaporkan balik karena dalam komunikasi lewat telepon ia sempat disebut sebagai penipu.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Albert Einstein

"Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving."
Load More >