UPdates - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab sebagian besar wilayah di Sulsel dilanda cuaca ekstrem sepanjang hari selama tiga hari ke depan.
You may also like : Prediksi Cuaca BMKG Makassar 20 November 2024: Pagi Berawan, Siang-Sore Hujan
Kepala BMKG wilayah IV Makassar, Irwan Slamet mengungkapkan, penyebab cuaca ekstrem di 20 kabupaten dan kota di Sulsel diguyur hujan dengan intensitas lebat sampai sangat lebat disertai angin kencang selama tiga hari ke depan mulai 29 sampai 31 Januari 2025 disebabkan adanya tekanan rendah di utara Australia.
You might be interested : Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini, 16 Desember: Makassar Hujan Seharian
Hal ini menyebabkan meningkatnya kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan, Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara.
"Terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara. Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4, serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi," jelas Irwan Slamet dalam keterangannya yang diterima Keidenesia, Rabu, 29 Januari 2025.
Selain itu, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah juga terpantau aktif di wilayah Sulawesi Selatan, yang berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan.
“Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Selatan," tambah Irwan.
Untuk 20 daerah-daerah yang berpotensi terdampak hujan deras antara lain Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.
Sementara itu, pada skala lokal, hujan deras berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo. Selain hujan lebat, BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Sulsel bagian tengah hingga selatan.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir Sulsel untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi. Tinggi gelombang diperkirakan berada pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter, yang masuk dalam kategori sedang.
Gelombang dengan kategori sedang ini berpotensi terjadi di beberapa perairan, antara lain, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, serta beberapa perairan lainnya di wilayah sekitar Pulau Bonerate.
BMKG berharap pemerintah daerah dan instansi terkait meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, serta angin kencang yang berpotensi merusak. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pihak berwenang lainnya guna memastikan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan baik.
"Dampak yang bisa terjadi antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran," tutup Irwan.
Perairan dengan Potensi Gelombang Tinggi: