Warga Palestina yang terluka, termasuk anak-anak, menerima perawatan medis di ambulans sebelum dibawa ke Rumah Sakit Nasser setelah serangan Israel di area tenda Al-Mawasi yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di Gaza selatan, pada 29 Oktober 2025. (Foto: Abdallah F.s. Alattar/Aljazeera)

Perang Gaza belum Berakhir, Serangan Israel Tewaskan 104 Warga Palestina

29 October 2025
Font +
Font -

UPdates—Perang Gaza belum berakhir. Perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan damai yang dibuat pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika  Serikat, Donald Trump tak bisa menghentikan Israel melakukan serangan ke wilayah kantong yang terkepung itu.

You may also like : tentara siarel aaMedia Israel Bongkar Sadisnya Jenderal Zionis, Perintahkan Tembaki Warga Gaza yang Cari Makan di Lokasi Bantuan

Dalam serangan terbaru Israel di Gaza Selasa hingga Rabu hari ini, 104 orang warga Palestina dilaporkan tewas. Sumber medis mengatakan, setidaknya 35 anak-anak termasuk di antara korban tewas tersebut.

You might be interested : trump musk x1Heboh Video Trump Cium Kaki Elon Musk Muncul di Gedung HUD

Serangan udara Israel tersebut menghantam permukiman dan tenda-tenda pengungsi di Kota Gaza, menewaskan dan menjebak warga sipil di bawah reruntuhan.

Pembunuhan brutal di Gaza terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan menyusul baku tembak di Rafah, Gaza selatan. Militer Israel mengatakan seorang tentara mereka tewas.

Hamas membantah bertanggung jawab atas dugaan serangan tersebut dan menegaskan kembali komitmen formalnya terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Meski Hamas sudah memberikan penegasan tidak terlibat dalam bentrok, Presiden AS Donald Trump sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Aljazeera, Rabu, 29 Oktober 2025 mengatakan Israel hanya membalas.

Ia juga mengatakan bahwa Hamas harus "berperilaku baik" dan mengklaim tidak ada yang akan membahayakan gencatan senjata.

Wakil Presiden AS, J.D. Vance mengatakan bahwa meskipun "pertempuran kecil" mungkin masih terjadi, gencatan senjata tetap berlaku dan gencatan senjata harus dipertahankan.

Sementara itu, PBB menyatakan keprihatinannya atas munculnya perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melancarkan serangan di Gaza.

"Saya baru saja melihat laporan pers ketika Anda datang. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa laporan-laporan itu sangat memprihatinkan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers sebagaimana dilansir dari TRT World.

“Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam gencatan senjata untuk mematuhinya. Kami tidak ingin warga sipil dibom lagi. Kami tidak ingin operasi kami dikecam lagi," lanjutnya.

Gencatan senjata Gaza berlaku sejak 10 Oktober di bawah rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump. Fase pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 68.527 orang dan melukai 170.395 orang sejak dimulai pada Oktober 2023.

Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan sekitar 200 orang ditawan.

Font +
Font -