
UPdates—Perang kelompok kembali pecah di Makassar dan menelan korban. Kali ini melibatkan kelompok pemuda dari Jalan Layang dan Jalan Tinumbu.
Seorang pelajar SMA bernama Muhammad Deril (16) dilaporan tewas dalam bentrokan warga ini. Ia tewas terkena tembakan peluru senapan angin.
Pelajar itu menjadi korban tewas kedua dalam perang kelompok yang terjadi di wilayah Kecamatan Tallo dalam lima hari terakhir.
Sebelumnya, pada Senin, 17 November 2025, pria bernama Nur Syam Sutte alias Civas (40) tewas setelah tertembak senapan angin dalam tawuran antarwarga di kawasan pekuburan Beroanging yang melibatkan kelompok pemuda Sapiria dan Borta. Nur Syam tertembak pada Minggu, 16 November 2025 dan sempat dirawat di rumah sakit.
Tawuran antar-pemuda Layang-Tinumbu terjadi di Jl Tinumbu Lorong 148, Jumat, subuh tadi. Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengatakan, korban tewas diduga akibat terkena senapan angin di bagian dada.
"Sementara kita selidiki dulu, sementara didalami. Korban kena peluru di bagian dada," kata Syamsuardi kepada awak media sebagaimana dilansir Keidenesia.tv, Jumat, 21 November 2025.
Menurut Kapolsek, pelaku perang kelompok saling serang menggunakan petasan, anak panah, hingga senapan angin. “Saya tiba di TKP jam 5.30 Wita, sudah bubar,” jelas Syamsuardi.
Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Polda Sulsel dilaporkan menempatkan pasukan Brimob di titik-titik sekitar lorong Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Seperti halnya perang kelompok Sapiria dan Borta, kejadian yang melibatkan pemuda Jalan Layang dan Tinumbu juga merupakan rentetan dari peristiwa lama.
Sebelumnya, pada Selasa, 23 September 2025, sekitar pukul 03.00 WITA, kelompok pemuda Layang juga menyerang ke Jl Tinumbu lorong 148 yang hanya berjarak beberapa meter saja.
Saat itu, kelompok pemuda dari Layang menyerang rumah warga dengan parang, busur panah, dan batu.