Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menghadiri Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dan menjawab pertanyaan di Parlemen Nasional di Tokyo, Jepang, 14 November 2025. (Foto: VCG)

PM Jepang Sanae Takaichi Didesak Mundur Gara-Gara “Nantang” China

16 November 2025
Font +
Font -

UPdates—Ratusan warga Jepang berunjuk rasa di depan Kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo memprotes pernyataan keliru perdana menteri tentang wilayah Taiwan selama sidang di Parlemen.

You may also like : sate tusukRestoran Viral Jual Tusuk Sate Berbumbu tanpa Daging Apa pun, Untung Besar, Harga Rp22.000 per Porsi

Para pengunjuk rasa yang mendesak pengunduran diri Sanae Takaichi meneriakkan slogan-slogan seperti "Cabut pernyataan Anda dan minta maaf sekarang", "Takaichi harus mundur", dan "Seseorang yang tidak memiliki kemampuan diplomatik tidak seharusnya menjadi perdana menteri".

You might be interested : pm jepangRespons Ucapan Perdana Menteri Soal Taiwan, Militer China: Jepang akan Kalah Telak

Pada pertemuan Diet pekan lalu, Takaichi mengklaim bahwa Pasukan Bela Diri Jepang dapat menggunakan hak bela diri kolektif jika Tiongkok daratan menggunakan kekuatan militer melawan Taiwan.

Kendati Tiongkok melakukan démars dan protes keras, ia menolak untuk menarik kembali pernyataannya yang menyiratkan kemungkinan intervensi bersenjata di Selat Taiwan.

Sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari CGTN, Minggu, 16 November 2025, pernyataan Takaichi telah menuai kritik keras dari tokoh politik senior dan media dalam negeri. Banyak anggota parlemen juga menuntut agar ia menarik kembali pernyataannya.

Dalam sebuah siaran radio di TBS pada hari Kamis, mantan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyebut komentar Takaichi sangat mirip dengan klaim bahwa kontingensi Taiwan adalah kontingensi Jepang.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan sebelumnya secara konsisten menghindari membuat pernyataan definitif tentang bagaimana pemerintah akan menanggapi skenario spesifik terkait masalah Taiwan.

Font +
Font -