UPdates - Polda Metro Jaya mengkonfirmasi penetapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan aksi berujung anarkis di Jakarta. Delpedro disebut melakukan ajakan hasutan yang provokatif untuk melakukan aksi anarkistis dengan melibatkan pelajar, termasuk anak.
You may also like : 
Nikita Mirzani Ditetapkan Tersangka, Ini Permintaannya ke Penyidik
Saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa, 2 September 2025, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan mengatakan penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan sejak 25 Agustus lalu.
You might be interested : 
Kenali Vape Berisi Etomidate yang Bikin Artis Jonathan Frizzy Jadi Tersangka
Ade Ary mengatakan Delpedro diduga melakukan tindak pidana menghasut untuk melakukan pidana dan atau menyebarkan info elektronik yang diketahuinya, membuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan dan keresahan di masyarakat dan atau merekrut dan memperalat anak dan membiarkan anak tanpa perlindungan jiwa.
Sebelumnya, Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, ditangkap polisi pada Senin malam, 1 September 2025. Dalam pernyataan resminya, Lokataru Foundation mengecam penangkapan tersebut.
Menurut mereka, Direktur Lokataru Foundation dijemput paksa aparat tanpa dasar hukum yang jelas. Penangkapan ini adalah bentuk kriminalisasi dan ancaman nyata bagi kebebasan sipil serta demokrasi.
Dari data di laman resminya, Lokataru Foundation merupakan organisasi nirlaba berbasis di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada bulan Mei 2017 atas prakarsa beberapa aktivis hak asasi manusia yang telah lama bekerja di bidang tersebut seperti; Haris Azhar, Eryanto Nugroho, Sri Suparyati, Nurkholis Hidayat, Atnike Sigiro, Iwan Nurdin, dan Mufti Makarim.
Berdirinya Lokataru Foundation ditujukan untuk memberikan kontribusi dalam setiap situasi pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia sebagai tanggung jawab negara. Di usia yang menjelang satu dekade, Lokataru Foundation telah berjejaring dengan banyak elemen masyarakat sipil.
