UPdates—Presiden Prabowo Subianto menegaskan kasus dugaan korupsi yang melibatkan jajaran petinggi di Pertamina akan ditindak dengan tegas. Presiden menyatakan bahwa aparat penegak hukum saat ini tengah mendalami kasus tersebut.
You may also like : 
Usai Diperiksa KPK 1,5 Jam, Ahok: Ini Kasus LNG bukan di Zaman Saya
"Kami akan bersihkan. Kami akan tegakkan," kata Presiden Prabowo kepada wartawan, di Jakarta sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Kamis, 27 Februari 2025.
Prabowo mengatakan, pemerintah di bawah kepemimpinannya akan terus membela kepentingan rakyat. Saat dimintai tanggapan terkait Pertamax yang dioplos, Kepala Negara mengatakan hal itu sedang ditindaklanjuti pihak terkait.
"Kami akan membela kepentingan rakyat. Lagi diurus itu semua, ya, lagi diurus semua," ujar Presiden Prabowo.
Ombudsman Indonesia sementara itu meminta Pertamina untuk berbenah usai Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.
“Adanya kasus ini sangat mencerminkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga harus totalitas dalam pembenahan. Kini kami tengah mengkaji terkait prosedur yang harus diperbaiki Pertamina Patra Niaga agar pelayanan publik dapat menjadi lebih baik lagi,” kata Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Patika dalam keterangan pers, Kamis, 27 Februari 2025.
Pembenahan ini tidak sebatas pada tata kelola minyak mentah saja, tetapi juga mengenai Gas LPG tiga kilogram. Yeka mengatakan, pihaknya telah memanggil Pertamina Patra Niaga dan kemungkinan akan memanggil kembali pada sekitar Maret 2025.
“Terkait elpiji tiga kilogram, kami dengan Pertamina Patra Niaga sebetulnya sedang melakukan komunikasi intens agar terjadi perubahan dan juga tata kelola, termasuk rantai pasoknya juga harus berubah. Kami juga telah memanggil pihak terkait dan akan memanggil kembali pada Maret mendatang,” ujar Yeka.
Kejaksaan Agung sudah menetapkan sembilan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.
Berikut kesembilan tersangka yang sudah diamankan Kejagung:
