Presiden Iran, Masoud Pezeshkian (Foto: Anadolu Agency)

Presiden Iran: Kami Siap Menyerang Israel Lagi

23 July 2025
Font +
Font -

UPdates—Presiden Iran, Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa negaranya siap untuk konflik lebih lanjut dengan Israel karena ketegangan terus meningkat pasca perang 12 hari. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak yakin gencatan senjata yang rapuh ini sudah final.

You may also like : fatah 1 1Sudah Pakai Rudal Hipersonik Fattah-1, Iran Bilang Perang Baru Dimulai

"Kami sepenuhnya siap menghadapi setiap aksi militer Israel, dan pasukan kami siap untuk menyerang jauh ke wilayah pendudukan sekali lagi," ujar Masoud Pezeshkian kepada Al Jazeera Arabic sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Iran International, Rabu, 23 Juli 2025.

You might be interested : iran rudalPangkalan AS di Qatar Diserang, Trump Malah Umumkan Gencatan Senjata Israel dan Iran

Meski memastikan mereka siap menyerang Israel kembali, Masoud Pezeshkian  menekankan bahwa negaranya tidak menginginkan perang.

Konflik antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan udara Israel pada 13 Juni yang menghantam lokasi militer, nuklir, dan sipil di seluruh Iran. Di antara mereka yang tewas terdapat komandan militer senior dan ilmuwan nuklir Iran.

Iran membalas dengan serangan rudal balistik dan pesawat nirawak terhadap Israel.

Iran mengatakan 1.062 orang tewas selama konflik 12 hari dengan Israel, termasuk 786 personel militer dan 276 warga sipil.

Para pejabat medis Israel mengatakan total 28 orang tewas di pihak mereka dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan Iran.

Pezeshkian mengatakan Teheran menganggap Washington sebagian bertanggung jawab atas serangan tersebut setelah AS melakukan serangan susulan atas serangan pembuka Israel terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, yang kemudian mengklaim telah "menghancurkan" fasilitas-fasilitas tersebut. Gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku pada 23 Juni.

Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai. Pezeshkian mengulangi posisi yang sama dalam wawancara tersebut, menambahkan bahwa Republik Islam tidak berniat memproduksi senjata nuklir.

“Kami dengan tegas menolak kepemilikan senjata nuklir. Ini adalah posisi politik, agama, kemanusiaan, dan strategis kami,” tegasnya.

Masoud Pezeshkian juga membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa kemampuan nuklir Iran telah dihancurkan, menyebut klaim tersebut sebagai "ilusi".

"Kemampuan nuklir ada di benak para ilmuwan kami, bukan di fasilitas kami," ujarnya.

Negosiasi diplomatik mengenai program nuklir Iran diperkirakan akan dilanjutkan pada Jumat di Istanbul, di mana para pejabat Iran akan bertemu dengan perwakilan E3—Prancis, Jerman, dan Inggris.

Perundingan antara Iran dan AS, yang sebelumnya disalurkan melalui Oman, masih ditangguhkan menyusul eskalasi bulan lalu.

Tiga negara Eropa, yang dikenal sebagai E3, telah menyatakan akan memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap Iran pada akhir Agustus jika negara itu tidak memasuki perundingan yang produktif mengenai program nuklirnya dengan kekuatan Barat.

Pezeshkian mengatakan Teheran tetap terbuka untuk diplomasi tetapi menambahkan bahwa setiap negosiasi di masa mendatang harus didasarkan pada logika yang saling menguntungkan.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Abraham Lincoln

"Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya."
Load More >