UPdates - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, melayangkan kritik tajam terhadap kepemimpinan wasit Nendi Rohendi dalam laga kontra PSS Sleman. Tavares menilai sejumlah keputusan wasit merugikan timnya dan cenderung menguntungkan tim tuan rumah.
You may also like : Deretan Pelatih dengan Karier Terlama di Satu Tim Liga 1, Ada Nama Tavares dari PSM Makassar
Pada pertandingan pekan ke-31 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Sabtu, 3 Mei 2025. PSM Makassar tumbang dengan skor telak 3-1 atas PSS Sleman.
You might be interested : Hasil Liga 1: PSM Makassar Tahan Imbang Persik Kediri 2-2
"Saya lihat tim di lapangan dan wasit punya pengaruh besar di laga ini. Pemain nomor 29 PSS mendorong pemain kami tapi tidak dianggap pelanggaran. Sementara gol dari pemain nomor 4 kami (Yuran Fernandes) dianulir karena pelanggaran," ujar Tavares dalam keterangannya yang diterima Keidenesia, Senin, 5 Mei 2025.
Tavares juga menyoroti insiden lain menjelang gol PSS yang dinilainya diawali pelanggaran. Menurutnya, gol ketiga PSS Sleman harusnya berbuah pelanggaran untuk PSM.
"Pemain nomor 11 PSS melanggar pemain kami sebelum gol tercipta, tapi wasit tetap mengesahkan gol itu," tambahnya.
Kritik juga datang dari kapten tim PSM, Yuran Fernandes. Dia menganggap kepemimpinan wasit tidak profesional dan menuding Nendi Rohendi berpihak pada PSS.
"Saya kira semua tahu apa yang terjadi di lapangan. Wasit hanya bekerja untuk membantu PSS. Saya tidak minta apa-apa, hanya ingin wasit bersikap fair dan profesional,” ujarnya.
Dia bahkan menilai wasit Nendi tidak layak memimpin kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Pasalnya banyak keputusannya yang dinilai merugikan PSM di laga tersebut.
“Saya pikir dia tidak layak memimpin di Liga 1 dan seharusnya kariernya di kompetisi ini segera berakhir," tegasnya.
Untuk diketahui, kekalahan dari PSS Sleman membuat peluang PSM Makassar untuk tampil di kompetisi Asia musim depan tertutup. Sementara itu, tambahan tiga poin bagi PSS membuka peluang mereka keluar dari zona degradasi.