UPdates—Tentu saja ini bukan awal yang bagus. Tiga poin dalam empat laga jelas di luar ekspektasi pencinta PSM Makassar yang berharap tim kesayangannya bisa kembali merajai liga Indonesia.
You may also like : PSM vs Persebaya Jadi Panggung Pembuktian Alex Tank dan Savio Roberto
Menyusul kekalahan di markas Persita Tangerang pada pekan kelima BRI Super League, Pasukan Ramang saat ini terpuruk di zona degradasi.
You might be interested : Soal Pemain Baru, PSM Minta Suporter Bersabar
Dengan poin 3, Tim Juku Eja hanya unggul selisih gol dari Dewa United yang menjadi juru kunci. Andai Dewa United menang atau imbang di markas Arema FC, Sabtu besok, PSM akan turun ke dasar klasemen.
Ini baru awal musim. PSM bahkan baru memainkan empat pertandingan. Jarak poin dengan zona aman juga tak mengkhawatirkan.
Peringkat 6, Malut United misalnya hanya berjarak dua angka di atas PSM. Satu kemenangan tentu akan membuat PSM bisa langsung keluar dari zona merah.
Selain itu, tiga dari empat pertandingan yang sudah dilakoni PSM berlangsung di kandang lawan. Jika merujuk tradisi liga Indonesia di mana tuan rumah selalu punya kans menang lebih besar, kekhawatiran fans PSM mungkin bisa diredam.
PSM saat ini hanya butuh momentum untuk bangkit. Dan dua laga berikutnya menjadi momentum yang tepat untuk membawa kembali PSM ke jalur yang benar. Pasukan Bernardo Tavares akan memainkan laga kandang.
Masalahnya, dua pertandingan ini tidak akan mudah. Pada pekan keenam, PSM akan menjamu Persija Jakarta, pemuncak klasemen sekaligus klub tersubur sejauh ini.
Setelah itu, Pasukan Ramang akan menjamu PSIM Yogyakarta, klub promosi yang mempermalukan Persebaya Surabaya di pekan pertama dan sejauh ini belum terkalahkan.
Kedua laga itu jelas tidak akan menjadi pertandingan yang mudah. Selain karena tekanan bagi pemain PSM kini jauh lebih besar setelah gagal meraih kemenangan dalam empat laga, Tavares juga tidak akan diperkuat Alex Tangue yang mendapat kartu merah di Banten International Stadium, malam tadi.
Yang paling mencemaskan adalah penampilan PSM. Mereka bermain buruk dalam empat pertandingan dan minim peluang. Selain itu, pertahanan juga tampak sedikit keropos. Di empat laga, PSM selalu kebobolan.
Jika tidak ada evaluasi dan perbaikan segera, semua alasan untuk tidak panik bisa saja hilang. Apalagi, PSM di dua laga terakhir sudah turun dengan kekuatan terbaik.
Saat ini, alasan adaptasi juga sudah tidak pantas lagi dilontarkan mengingat tim sudah berlatih bersama cukup lama.
Bernardo Tavares sendiri berdalih bahwa ia terpaksa merotasi pemain karena beberapa pilar absen akibat cedera dan sebagian pemain harus diistirahatkan setelah membela Timnas U-23.
Akan tetapi, situasi sama juga dialami klub lain. Termasuk Persita yang baru saja mengalahkan Pasukan Ramang.
Tavares pun sudah mengakui bahwa situasi kurang ideal itu memang tidak bisa jadi alasan dan mencoba mengirim pesan optimis. Ia menegaskan bahwa mereka harus segera bangkit.
“Kami harus bangkit di laga berikutnya,” tegasnya pasca laga sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Jumat, 12 September 2025.
Laga berikutnya melawan Persija Jakarta sekali lagi adalah momentum. Jika PSM gagal membalikkan keadaan di pertandingan itu, maka tidak ada alasan untuk tidak panik. Apalagi jika itu menyangkut target juara.