UPdates—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan di bulan Ramadan. Namun, mekanismenya akan diubah sehingga makanan dapat dibawa pulang para siswa ke rumah mereka.
You may also like : Pendaftaran CPNS 2025 Badan Gizi Nasional: Syarat, Jadwal, Gaji, dan Lingkup Tugas
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan hal tersebut. Menurutnya, program ini akan disesuaikan dengan jadwal libur sekolah.
You might be interested : Pendaftaran CPNS 2025 Badan Gizi Nasional: Syarat, Jadwal, Gaji, dan Lingkup Tugas
"Untuk Ramadan MBG tetap dilaksanakan, jadi mengikuti jadwal sekolah masuk. Tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa, di mana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang," jelas Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Selasa, 25 Februari 2025.
Dijelaskan Dadan, untuk anak-anak yang berpuasa, makanan dapat dikonsumsi saat berbuka puasa. Sedangkan bagi siswa yang tidak berpuasa, mereka bisa memakannya di sekolah secara sembunyi atau di rumah.
Dadan mengatakan, makanan yang disediakan akan dirancang agar bisa bertahan lama dan tidak mudah basi. Contohnya yaitu susu, telor rebus, kurma, kue kering fortifikasi, dan buah.
Sesekali anak-anak akan diberi bubur kacang hijau atau pun juga kolak, yang tetap diperhatikan komposisi gizinya. "Sumber komposisi gizinya tetap, ada protein, karbohidrat, dan ada serat," katanya.
Karena diharapkan bisa bertahan lebih lama, kemasan MBG akan dibuat berbeda. Jika sebelumnya menggunakan kantong kertas, maka nanti dengan kantong berbeda yang dapat dibawa pulang anak-anak.
Kantong tersebut harus dikembalikan keesokan harinya, untuk ditukar dengan kantong baru berisi makanan baru. Cara ini dinilai baik karena selain mengurangi sampah, juga melatih kedisiplinan anak.
"Itu bentuk pelaksanaan untuk Ramadan. Jadi, kita akan tetap melaksanakannya (program MBG) namun berubah konsepnya menjadi bungkus dan dibawa pulang", ucapnya.
Selama Ramadan, MBG akan berlangsung hingga menjelang Idulfitri. Dadan menegaskan, mekanisme ini berlaku untuk semua siswa, termasuk yang nonmuslim.
Ada usulan agar daerah dengan mayoritas nonmuslim tetap menyediakan makanan seperti biasa selama Ramadan. Namun, pemerintah memutuskan untuk memberikan perlakuan yang sama dengan daerah-daerah lainnya.
"Kami berharap makanan yang disediakan BGN dapat dicontoh orang tua dalam menyajikan makanan sehat di rumah. Utamanya selama bulan Ramadan", tutupnya