Demonstrasi mendukung Gaza terjadi di seluruh Eropa (Foto: Anadolu)

Ratusan Ribu Orang Berdemo Dukung Gaza di Seluruh Eropa

10 August 2025
Font +
Font -

UPdates—Ratusan ribu demonstran di negara-negara Eropa menggelar unjuk rasa dan pawai sebagai bentuk solidaritas mereka pada warga Palestina di Jalur Gaza. Mereka menuntut diakhirinya serangan Israel di wilayah tersebut.

You may also like : suporter fanatik maccabi trt worldArogan dan Rasis Jadi Penyebab Suporter Klub Israel Diserang di Amsterdam

Warga Inggris turun ke jalan di London untuk memprotes serangan tersebut dan menuntut gencatan senjata segera sebagai bagian dari Pawai Nasional ke-30 untuk Palestina.

You might be interested : den haag ledakanLedakan Besar Hancurkan 5 Apartemen dan Lukai Banyak Orang di Den Haag Belanda

Ratusan ribu orang berbaris menuju Kantor Perdana Menteri dari Russell Square di pusat kota dengan tema: "Hentikan Kelaparan di Gaza."

Palestina Solidarity Campaign (PSC), salah satu penyelenggara unjuk rasa pro-Palestina nasional, menulis di X sebelum protes bahwa Israel membuat warga Palestina di Gaza kelaparan hingga mati.

"Pemerintah kami harus mengambil tindakan untuk mengakhiri genosida Israel," demikian pernyataan mereka sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Minggu, 10 Agustus 2025.

Dengan membawa bendera Palestina, massa meneriakkan slogan-slogan, termasuk slogan yang mengkritik pemerintah Inggris yang menurut mereka terlibat dalam genosida tersebut.

Ratusan orang di Stockholm, Swedia juga memprotes rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza. Para pengunjuk rasa berkumpul di area Odenplan dengan berbagai spanduk yang mengecam serangan Israel dan dukungan AS terhadap Israel.

Para demonstran kemudian berbaris menuju Kementerian Luar Negeri.

Banyak juga yang turun ke jalan di Amsterdam, Belanda untuk memprotes rencana tersebut dan dukungan Barat terhadap Israel.

Demonstrasi tersebut menuntut pengiriman bantuan tanpa batas segera ke Gaza.

Beberapa unjuk rasa pro-Palestina juga digelar di Spanyol, termasuk Madrid, untuk memprotes serangan Israel dan kelaparan di Gaza.

Dengan membawa bendera Palestina, para pengunjuk rasa meneriakkan "Akhiri genosida".

Beberapa orang memukul panci dan wajan untuk memprotes kelaparan di wilayah Palestina yang terkepung tersebut.

Ribuan orang juga berkumpul di Jardin Anglais di Jenewa, Swiss untuk memprotes kematian akibat kelaparan dan malnutrisi di Gaza akibat blokade Israel.

Kerumunan tersebut melakukan aksi duduk selama demonstrasi sambil memprotes serangan Israel dengan berteriak dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Arab.

Dengan membawa bendera Palestina, para pengunjuk rasa memukul panci dan wajan untuk meningkatkan kesadaran tentang kelaparan di Gaza.

Kerumunan tersebut juga menuntut diakhirinya dukungan internasional atas penindasan Israel terhadap warga Palestina.

Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza yang diajukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ditentang luas pada Jumat pagi waktu setempat.

Pada saat bersamaan, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 21 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 341 lainnya terluka saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan dalam 24 jam terakhir.

Itu membuat jumlah warga Palestina yang tewas saat mencari bantuan menjadi 1.743, dengan lebih dari 12.590 lainnya terluka sejak 27 Mei.

Dilaporkan bahwa 11 orang, termasuk anak-anak, telah meninggal dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi. Hal ini menjadikan jumlah korban tewas akibat kelaparan menjadi 212, termasuk 98 anak-anak, seiring krisis kemanusiaan di wilayah kantong tersebut semakin dalam.

Tentara Israel melanjutkan serangan di Gaza pada 18 Maret, dan sejak itu telah menewaskan 9.862 korban dan melukai 40.809 lainnya, menggagalkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku sejak Januari.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

hajiagussalim

K.H. Agus Salim

"Memimpin adalah menderita."
Load More >