UPdates—Ada-ada saja. Sebuah restoran di China viral karena menjual tusuk sate yang diberi bumbu dan tanpa daging apa pun. Pembeli yang datang hanya menjilati rasa bumbu yang ditaburkan.
You may also like : Snake Wine, Minuman Ekstrem Asal Negeri Tirai Bambu
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari TikTok @aksjddssa, Selasa, 8 April 2025, tusuk sate itu menggunakan bambu pedas.
"Sebuah restoran barbekyu di Hunan telah meluncurkan tusuk sate bambu pedas, 50 tusuk per porsi," tulis akun itu.
Dalam video yang dibagikan akun itu, tampak proses pembuatan tusuk sate berbumbu itu. Mulai dari penjual membumbui tusuk sate dengan daun bawang lalu menaburinya dengan bubuk cabai merah dan memanggangnya sebentar sebelum disajikan.
Di video juga terlihat pelanggan yang sedang menikmati tusuk sate itu sambil mengobrol santai. Lalu, pelanggan lain tampak menjilati tusuk sate tersebut kemudian mengacungkan jempol.
"Anti-intelektualisme adalah tanda kemunduran humanistik," tulis Lim Nelson, pengguna TikTok yang mengomentari video itu dalam bahasa Mandarin.
Sebagaimana dilansir dari SCMP, tiap porsi hidangan berisi 50 tusuk sate itu dijual 10 yuan atau sekitar Rp22.500.
Rata-rata pengunjung yang datang ke restoran barbekyu di China Selatan itu adalah pengunjung wanita.
“Saya ingin membuat pelanggan menghargai rasanya, bukan hanya makanannya,” kata Ma, pemilik restoran tusuk sate tanpa daging itu. Menurut koki dari Provinsi Hunan tersebut, tusuk sate berbumbu ini dijual terutama untuk wanita yang menginginkan camilan tanpa kalori saat larut malam.
“Tusuk-tusuk ini memungkinkan pengunjung wanita menikmati camilan tanpa menambah berat badan,” jelasnya.
Meski terkesan absurd, restoran itu panen cuan. Sejak peluncuran menu baru ini, penjualan di restoran Ma melonjak drastis. Lebih dari 100 porsi terjual setiap hari. Jika dikalikan harga per porsi maka Ma setidaknya mendapatkan Rp2,2 juta per hari.
Menu baru itu juga menambah jumlah pelanggannya. Restoran ini mengalami peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 30 persen.
Setiap porsi hidangan tusuk sate, Ma menghasilkan laba empat hingga lima yuan atau sekitar Rp9.000 hingga Rp11.200. Jadi ia mendapat laba bersih hingga Rp1,1 juta per hari jika ia menjual 100 porsi.
Seorang pelanggan mengaku dia menikmati tusuk sate tanpa sate itu saat sedang diet. Menurutnya, ia menambahkan mustard setiap makan untuk menambah cita rasa.
Ma sendiri menjamin kebersihan makanan jualannya. Tusuk sate yang dijualnya adalah tusuk sate sekali pakai.
Melihat potensi penjualannya, Ma menegaskan akan membuat berbagai menu hidangan yang lebih kreatif lagi. "Kami berencana untuk mengembangkan lebih banyak hidangan kreatif," katanya sebagaimana dilansir dari Maeil Business Newpaper.
Konsep menu hidangan aneh seperti ini bukan hal baru di China. Sebelumnya, pada Juni 2023, pedagang lain di Hunan mengenalkan hidangan Kerikil Pedas.
Tak main-main, kerikil yang ditumis bersama bawang putih, perilla, dan rosemary itu dijual dengan harga 16 yuan atau sekitar Rp36.000 per porsi.