UPdates – kerusuhan dan penjarahan dalam rangkaian demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia sejak pekan lalu, diprediksi bisa menjadi sentimen negatif yang melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di awal September 2025.
You may also like : Rojali-Rohana Viral, Asosiasi Pengusaha: Daya Beli Warga Turun
Dilansir dari Indo Premier Sekuritas, data Bloomberg pada Senin (1/9) pukul 09.21 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.464 per dolar AS, menguat 35 poin, atau 0,21% dibandingkan penutupan Jumat sore (29/8) di level Rp16.499 per dolar AS.
You might be interested : Heboh Kurs Dolar Tiba-tiba Jadi Rp8.170, Ini Kata Google, Bank Indonesia, dan Reaksi Lucu Netizen
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan berpotensi melemah oleh kekuatiran investor seputar demo di Indonesia.
"Namun dolar AS yang yang juga melemah pasca rilis data PCE bisa membatasi perlemahan," kata Lukman, dikutip dari Ipotnews, Senin, 1 September 2025.
Selain itu Bank Indonesia diperkirakan akan terus mengintervensi dan hal ini bisa berbalik menguatkan rupiah. "Kurs rupiah hari diperkirakan ada di kisaran Rp16.400 - Rp16.550 per dolar AS," ujar Lukman.
Sejak pekan lalu kerusuhan dan penjarahan mewarnai rangkaian demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia. Sejumlah kalangan khawatir situasi saat ini bisa berujung krisis seperti yang pernah terjadi pada 1998.