
UPdates—Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gelombang unjuk rasa, dan kerusuhan besar akibat pemilu di Tanzania.
You may also like :
Izin Tinggal Habis, 3 WNI Nekat Merampok di Jepang
Pernyataan resmi ini disampaikan Kemlu RI melalui akun media sosial X yang dilansir Keidenesia.tv, Minggu, 2 November 2025.
You might be interested :
Autopsi Diplomat Zetro Purba Sudah Selesai, Ini Jadwal Pemulangan Jenazah ke Indonesia
Meskipun situasi saat ini dinyatakan aman bagi WNI, pihak Kementerian Luar Negeri tetap memberikan imbauan khusus mengingat kondisi keamanan di Tanzania yang belum sepenuhnya stabil.
WNI yang berada di Tanzania diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, secara proaktif menghindari area kerumunan massa, serta mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Dalam rangka antisipasi, Kemlu RI juga menginstruksikan seluruh WNI untuk segera menghubungi KBRI Dar Es Salaam melalui saluran telepon darurat +255-78-60098701 jika menghadapi situasi darurat atau membutuhkan bantuan.
Kemlu RI bersama KBRI Dar Es Salaam aktif memantau perkembangan kondisi keamanan di Tanzania serta memastikan keselamatan seluruh WNI yang berada di wilayah tersebut.
Data terbaru mencatat setidaknya terdapat 112 WNI yang menetap di Tanzania per September 2025, dengan sebaran terbesar berada di wilayah Dar Es Salaam dan Zanzibar.
Unjuk rasa besar-besaran merebak menjelang pemilihan umum Tanzania yang digelar pada Rabu 29 Oktober 2025 waktu setempat.
Pemilu itu bertujuan untuk memilih presiden, anggota Majelis Nasional, dan anggota legislatif daerah.
Gelombang protes yang terus berlanjut dipicu oleh kekecewaan para pemilih atas tidak adanya kompetisi berarti dalam pemilu, menyusul diskualifikasi calon presiden dari kelompok oposisi.
Media lokal melaporkan korban jiwa telah mencapai 700 warga Tanzania tewas hanya dalam tiga hari unjuk rasa berlangsung.