UPdates—Penyerang Liverpool Mohamed Salah meminta maaf kepada rekan-rekan setimnya setelah ledakan emosinya baru-baru ini. Permintaan maaf itu diungkap gelandang The Reds, Curtis Jones.
You may also like : 
Liverpool Bajak Hugo Ekitike, Fabrizio Romano: Harga Rp1,7 Triliun, Kontrak 6 Tahun, Pecahkan Rekor Frankfurt
Dalam sebuah wawancara yang penuh gejolak, Salah mengatakan dia merasa seperti sudah dikorbankan oleh Liverpool dan hubungannya dengan pelatih kepala Arne Slot telah memburuk.
You might be interested : 
Mohamed Salah Hampir Pasti Bertahan di Liverpool
Pemain internasional Mesir itu menyampaikan komentarnya setelah performa buruk Liverpool dan setelah ia menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan dalam hasil imbang 3-3 di Leeds United pada hari Sabtu, 6 Desember lalu.
Salah kemudian dikeluarkan dari tim dalam kemenangan Liga Champions di markas Inter Milan sebelum kembali sebagai pemain cadangan dalam laga kandang melawan Brighton.
"Mo adalah sosok yang mandiri dan dia bisa mengatakan apa pun yang dia mau," kata Jones kepada Sky Sports, sebelum pertandingan timnya melawan Tottenham sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari BBC Sport, Sabtu, 20 Desember 2025.
"Dia meminta maaf kepada kami [dengan mengatakan], 'jika saya telah memengaruhi siapa pun atau membuat Anda merasa tidak nyaman, saya minta maaf',” ungkapnya.
Jones mengatakan, seperti itulah sosok Salah. "Saya hanya bisa berbicara berdasarkan pengalaman saya mengenal Mo dan bagaimana dia bersikap kepada kami dan bagaimana dia bertindak,” ujarnya.
Menurut Jones, tidak ada yang berubah di antara mereka. "Dia juga positif. Dia persis seperti Mo yang dulu. Dia tersenyum lebar dan semua orang bersikap sama kepadanya,” bebernya.
Ia juga menegaskan bahwa ledakan emosi Salah muncul karena dia adalah seorang pemenang yang selalu ingin berada di lapangan.
“Saya rasa itu hanya bagian dari keinginan untuk menjadi pemenang dan saya rasa dia bukan yang terakhir," tegasnya.
Salah memberikan umpan sepak pojok yang menghasilkan gol kedua Liverpool bagi Hugo Ekitike dalam kemenangan 2-0 di Anfield melawan Brighton dan itu menjadi isyarat bagi para penggemar tuan rumah untuk menyanyikan yel-yelnya.
Ia melakukan satu putaran lapangan setelah peluit akhir berbunyi dalam penampilan terakhirnya sebelum bergabung dengan Mesir untuk Piala Afrika.
Namun, komentarnya setelah pertandingan melawan Leeds telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di Liverpool, terutama dengan klub-klub Liga Pro Saudi yang tertarik padanya dan jendela transfer Januari yang akan segera dibuka.
Mantan bek The Reds, Jamie Carragher, menggambarkan komentar Salah sebagai "aib". Sementara mantan striker Blackburn dan Celtic, Chris Sutton, mengatakan bahwa pernyataan kontroversial tersebut telah menyebabkan kekacauan di klub.
Berbicara sebelum pertandingan melawan Tottenham, Pelatih Liverpool, Arne Slot juga mencoba menenangkan situasi. Ia mengatakan mereka telah melupakannya dan mencoba untuk mengakhiri masalah tersebut.
"Saya mengerti bahwa ada cara-cara tertentu untuk mengatasi hal-hal tersebut, tetapi jika seorang pemain merasa nyaman hanya duduk di bangku cadangan dan tidak ingin bermain dan membantu tim, maka saya pikir itu lebih menjadi masalah,” kata Jones.
"Ketika ada kemarahan dari kami, termasuk saya sendiri, itu selalu berasal dari niat baik. Saat itu, mungkin cara penyampaiannya tidak tepat, tetapi itu tidak pernah bertujuan untuk memengaruhi tim, staf, manajer, atau siapa pun,” lanjutnya.
Sang gelandang percaya situasi kini sudah membaik. "Kami sudah melewati itu sekarang dan kami semakin kompak sebagai tim, bermain bagus, dan mulai memenangkan pertandingan," tandasnya.
