UPdates—Pesawat jet Embraer 190, yang terbang dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, Rusia, jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, pada hari Rabu setelah dialihkan rutenya karena kabut.
Seorang penumpang dalam penerbangan naas Azerbaijan Airlines itu merekam momen mengerikan sebelum dan sesudah kecelakaan yang memperlihatkan pemandangan kacau di dalam pesawat.
Pria bertopi newsboy cap itu awalnya menyorot kabin pesawat lalu kemudian mengarahkan kamera ke wajahnya sambil bersyahadat, bertakbir, dan mengucapkan kalimat tauhid.
You might be interested : Putin Minta Maaf, Akui Sistem Pertahanan Udara Rusia Ditembakkan saat Azerbaijan Airlines Melintas
"Ashhadu an la ilaha illallah. Wa ashhadu anna Muhammadur rasulullah. Allau Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah," katanya sebagaimana dipantau keidenesia.tv dari video yang dibagikan di X.com, Kamis, 26 Desember 2024.
Penumpang itu terus mengulang syahadat, takbir, dan kalimat tauhid seraya mengarahkan kameranya ke kursi penumpang di jejerannya dan sesekali ia melihat ke luar melalui jendela pesawat.
Suara seorang wanita yang diduga adalah pramugari yang sedang memberi pengarahan terdengar dalam video itu. Pria itu juga beberapa kali mengarahkan kamera ke alat bantu pernapasan yang sebagian sudah dikeluarkan penumpang di atas kepala mereka.
Di bagian akhir video, tampak suasana di dalam kabin setelah pesawat terjatuh. Pria itu terdengar berbicara dengan seorang wanita yang sedang terduduk di lantai pesawat. Video rekamannya juga memperlihatkan kehancuran di dalam kabin dan para korban. Video berdurasi lebih dari satu menit ini belum diverifikasi secara independen.
Dalam rekaman lainnya yang dibagikan oleh media Rusia RT, seorang penumpang terlihat berdarah di kepala, sementara yang lain berusaha keluar dari pesawat.
Pesawat jet Embraer 190 itu seharusnya terbang ke arah barat laut dari Baku ke Grozny, tetapi malah terbang melintasi Laut Kaspia dan jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan.
Jalur pesawat di situs web Flight Radar menunjukkan pesawat itu terbang menjauh dari rute normalnya, melintasi Laut Kaspia, lalu berputar-putar di atas area tempat pesawat itu akhirnya jatuh di dekat Aktau.
Jumlah korban tewas mencapai 38 orang, sementara 29 korban selamat dirawat di rumah sakit, meskipun pejabat dari Kazakhstan, Rusia, dan Azerbaijan memperingatkan bahwa jumlah ini dapat berubah.
Kementerian transportasi Kazakhstan mengatakan pesawat itu membawa 37 warga negara Azerbaijan, enam dari Kazakhstan, tiga dari Kirgistan, dan 16 penumpang Rusia.
Insiden itu tampaknya dipicu oleh tabrakan burung, Azerbaijan Airlines awalnya mengatakan itu sebelum menarik pernyataan tersebut. "Kami tidak dapat mengungkapkan hasil investigasi apa pun saat ini," kata kantor jaksa agung Azerbaijan dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Hindustan Times, Kamis, 26 Desember 2024.
"Semua skenario yang mungkin sedang diperiksa, dan analisis ahli yang diperlukan sedang dilakukan," lanjut kantor jaksa agung Azerbaijan.
Gambar dan video dari kecelakaan itu menunjukkan pesawat itu jatuh sebelum terbakar saat menghantam garis pantai, diikuti oleh gumpalan asap hitam tebal. Penumpang yang berlumuran darah dan terluka terlihat terhuyung-huyung menjauh dari bagian badan pesawat yang masih utuh.
"Saya tidak akan pernah melupakan ekspresi mereka, penuh rasa sakit dan putus asa," ujar seorang wanita Kazakhstan dikutip kantor berita AFP.
Wanita itu mengatakan dia berada di dekat tempat pesawat jatuh dan bergegas ke lokasi untuk membantu para korban. "Seorang gadis memohon: 'Selamatkan ibuku, ibuku ada di sana'," kenang wanita itu.