UPdates—Sri Lanka mengalami salah satu pemadaman listrik terburuk dalam sejarah pada Minggu. Pemadaman listrik nasional itu menyebabkan kerugian besar bagi pelaku bisnis dan perekonomian negara itu.
Pihak berwenang mengatakan, alasan di balik kejadian yang membuat negara itu berada dalam kegelapan selama berjam-jam adalah seekor monyet.
Pemadaman listrik yang menyebabkan mati lampu di seluruh negara dimulai sekitar pukul 10.45 waktu setempat dan berlanjut selama beberapa jam sebelum dipulihkan oleh dewan listrik nasional, yang memprioritaskan fasilitas medis dan pabrik pemurnian air. Pasokan akhirnya dipulihkan sekitar pukul 6 sore.
Dewan Listrik Ceylon awalnya mengatakan pemadaman listrik disebabkan oleh keadaan darurat di gardu induk di selatan ibu kota Kolombo, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kemudian, menteri energi Kumara Jayakody mengatakan sekelompok monyet telah melompat ke Pembangkit Listrik Panadura selama perkelahian dan salah satunya mendarat di saluran transmisi.
"Seekor monyet telah bersentuhan dengan transformator jaringan kami yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem," kata menteri tersebut di AFP sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Independent, Senin, 10 Februari 2025.
Seorang penjaga keamanan di pembangkit listrik mengklaim bahwa ia mendengar ledakan keras dan melihat bola api. Ia mengatakan tidak mungkin seekor monyet dapat menyebabkan krisis seperti itu.
"Monyet sering melompat ke pembangkit listrik. Ini tampaknya tidak disebabkan oleh monyet," kata penjaga itu kepada surat kabar Daily Mirror.
Kementerian energi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan bagi 23 juta penduduk negara Asia Selatan itu.
Pihak berwenang memperingatkan akan sering terjadi pemadaman listrik selama beberapa hari ke depan karena kerusakan, yang disebabkan oleh pemadaman listrik, di pembangkit listrik tenaga batu bara Norochcholai.
Sri Lanka menggunakan tenaga air untuk menghasilkan sebagian besar listriknya dan menggunakan batu bara dan minyak untuk memenuhi sisa permintaan.
Negara itu mengalami pemadaman serupa pada Desember 2023 setelah kegagalan sistem di salah satu jalur transmisi utama.
Warga Sri Lanka harus menanggung pemadaman listrik berkepanjangan selama berbulan-bulan pada tahun 2022 ketika negara kepulauan itu dilanda krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Krisis listrik semakin parah karena Kolombo menghadapi kesulitan mengimpor stok minyak dan batu bara yang cukup setelah cadangan devisa negara itu habis.