UPdates—Desakan agar Pemerintah segera mengembalikan empat pulau yang dialihkan dari Provinsi Aceh ke Provinsi Sumatra Utara terus muncul. Empat pulau yang dimaksud adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.
You may also like : 20 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Terdahsyat di Era Modern
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menjadi salah satu yang terbaru yang meminta agar keempat pulau itu segera dikembalikan. Dalam unggahan pendapat pribadinya di akun X-nya, @jansen_jsp, ia menegaskan bahwa polemik ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
You might be interested : Bikin Malu, Menteri PSI Masukkan 11 Kader Partainya ke OMO FOLU Net Sink 2030
"Melihat reaksi di publik beberapa hari ini, terkait 4 pulau yang diserahkan pemerintah pusat kepada Sumut, pulangkan kembali sajalah kepada Propinsi Aceh. Agar keadaan kembali kondusif. Karena semakin lama ini dibiarkan dan berlarut-larut akan semakin panas. Apalagi melihat koment-koment di medsos bisa membuat hal ini merembet jadi kemana-mana. Diluar soal urusan pulau," ujarnya seperti dipantau keidenesia.tv, Senin, 16 Juni 2025.
Jansen Sitindaon yang mengaku anak Dairi/Pakpak Bharat yang berbatasan dengan Subulussalam dan Aceh Singkil menegaskan, ini adalah dua provinsi yang bertetangga dekat, bahkan banyak kabupaten yang berdempetan.
"Di Sumut khususnya di Medan sekarang ini, banyak sekali teman-teman perantau Aceh yang tinggal, buka usaha dll. Demikian juga sebaliknya. Jangan sampai karena urusan yang sebenarnya tidak penting-penting amat ini, soal hubungan horizontal kemasyarakatan yang sudah baik selama ini malah jadi rusak dan konflik," ujarnya.
Loyalis SBY itu mengatakan, urusan ini sekarang langsung ditangani Presiden Prabowo Subianto dan ia berharap bisa segera ada kepastian. "Semoga masalah ini segera selesai, diputuskan dan diberikan kepastiannya," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah angkat suara soal polemik pemindahan empat pulau dari Provinsi Aceh ke Sumatera Utara.
SBY yang terlibat langsung dalam proses perdamaian Aceh mengingatkan pentingnya menjaga semangat yang telah diperjuangkan dengan susah payah selama bertahun-tahun itu.
“Pemimpin di Indonesia yang sedang mengemban amanah, termasuk Bapak Prabowo Subianto, lakukanlah hal-hal yang mesti dilakukan untuk Indonesia tercinta, Aceh tercinta,” kata SBY di videonya yang beredar sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Senin, 16 Juni 2025.
Perdamaian Aceh tegas SBY bukan terjadi secara tiba-tiba, tapi hasil dari proses panjang dan penuh tantangan.
“Perdamaian Aceh itu tidak datang dengan sendirinya. Prosesnya panjang, mengalami pasang dan surut. Selama lima tahun, 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005, saya menjadi salah satu pelaku bersama yang lain hadir di ruangan ini,” ungkapnya.