Presiden Prabowo Subianto (tengah), didampingi Presiden ke-7 Jokowi (kanan) dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025. (Foto: Setneg.dok)

SBY Sudah Sangat Terganggu Dituduh Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ini Peringatannya

31 December 2025
Font +
Font -

UPdates—Presiden ke-6 RI,  Susilo Bambang Yudhoyono sudah merasa sangat terganggu dengan tuduhan dirinya berada di balik isu ijazah palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang terus bergulir.

You may also like : bendum demokratKecelakaan Moge, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Meninggal

Hal itu diungkap kader Partai Demokrat, Andi Arief dalam video yang ia unggah di akun X pribadinya, @Andiarief, Rabu, 31 Desember 2025.__

You might be interested : jokowi prabowo xPrabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus di Roma

“Beberapa waktu terakhir ini, di sosial media, terutama di TikTok dan beberapa platform lain, saya melihat sangat massif sekali fitnah yang dilakukan oleh akun-akun yang sebagian besar anonim yang kita tahu afiliasinya ke mana yang membuat berita fitnah seolah-olah Bapak SBY berada di balik isu ijazah palsu Pak Jokowi yang sekarang sedang berseteru antara Pak Jokowi dengan Roy Suryo dan kawan-kawan,” kata Andi Arief sebagaimana dipantau Keidenesia.tv.

Komisaris Independen PT PLN itu mengungkap, ia sempat bertemu SBY beberapa hari lalu dan sang mantan presiden menyampaikan kalau tudingan itu mengganggu ketenangannya.

“Ini tentu sangat mengganggu. Saya bertemu dengan Pak SBY beberapa hari lalu. Pak SBY cukup terganggu dengan isu ini karena tidak benar yang disebutkan bahwa Pak SBY berada di balik isu ijazah palsu ini atau bahkan disebut Pak SBY berkolaborasi dengan Ibu Megawati dalam mengungkap soal ijazah palsu Pak Jokowi ini,” tegasnya.

Aktivis 98 itu menegaskan, SBY tidak punya masalah dengan Jokowi. “Jadi sama sekali itu nggak benar. Hubungan Pak SBY dengan Pak Jokowi juga selama ini baik,” ujarnya.

Makanya, Andi Arief meminta fitnah ini diakhiri. “Kita berharap untuk dihentikanlah fitnah yang sudah tidak karuan ya di TikTok,” katanya.

Andi Arief mengatakan, SBY saat ini sudah punya banyak kesibukan di luar politik. “Pak SBY sekarang ini itu banyak melukis, kemudian seni-seni lainnya, kemudian persiapan voli, berkunjung ke daerah, banyak di Pacitan. Hari-hari politik di partai kan sudah banyak dipimpin oleh Mas AHY. Jadi, tolong dihentikan agar fitnah-fitnah tersebut tidak meluas,” harapnya.

Jika para penyebar fitnah terus menyudutkannya, Andi Arief mengingatkan SBY bisa kehabisan kesabaran dan menempuh jalur hukum.

“Kalau juga tidak dihentikan, ada kemungkinan Pak SBY akan mengambil langkah hukum. Pertama dengan memberikan somasi kepada orang-orang yang sudah membuat fitnah tersebut dan terbuka kemungkinan untuk menempuh jalur hukum,” tegasnya.

Bagi Andi Arief, langkah hukum menjadi opsi SBY karena ia benar-benar tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan. “Karena ini masalah keadilan, karena Pak SBY merasa tidak melakukan itu tapi difitnah,” jelas Andi Arief.

Di bagian akhir video pernyataannya, Andi Arief menyerukan kepada kader partainya untuk terus membela SBY yang bagi dia sudah dizalimi.

“Kepada seluruh kader Demokrat untuk tetap membela pemimpin kita yang dizalimi, yang difitnah ini, karena memang betul-betul tidak dilakukan oleh Pak SBY,” imbaunya.

SBY kata Andi Arief bukan politikus yang menggunakan cara-cara kotor. “Kita tahu selama ini (SBY) selalu mengajarkan kita politik yang putih, yang bersih. Tidak pernah menyerang orang, tidak pernah membuat fitnah, Tapi kalau kita difitnah, dizalimi, kita harus melawan,” tandasnya.

Sebelumnya, pada beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan bahwa dirinya memastikan ada agenda besar dan orang besar di balik kasus ijazahnya yang terus bergulir.

Pendukung Jokowi pun secara terbuka mengarahkan tudingan kepada Partai Demokrat.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Bertrand Russell

“Perang tidak menentukan siapa yang benar, hanya siapa yang tersisa.”
Load More >