UPdates—Iran meningkatkan serangannya dan menyasar kota-kota lain selain Tel Aviv. Warga Israel kini dicekam ketakutan. Orang-orang di seluruh Israel berlarian ke tempat perlindungan bom setiap malam.
You may also like : Gegara Lagu Protes Serukan Lepas Jilbab, Penyanyi Iran Dicambuk 74 Kali
Setelah serangan Iran pada Senin pagi membuat lubang menganga di gedung apartemennya di Israel tengah, Idan Bar mengatakan ia sangat ketakutan.
You might be interested : Israel Dipermalukan Lagi, Rudal Balistik Hipersonik Houthi Tembus Iron Dome
"Gedung saya dibom dari Iran. Itu sangat menakutkan sementara saya memiliki empat anak, empat laki-laki. Kami sangat takut, tetapi semuanya baik-baik saja," kata Bar kepada AFP sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari France 24, Senin 16 Juni 2025.
Pada hari keempat perang udara yang meningkat, jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 24 setelah pihak berwenang mengumumkan pada Senin 11 orang tewas. Gulf News melaporkan ada 200 lebih yang terluka.
Pemandangan kehancuran yang disaksikan di Petah Tikva pada hari Senin relatif jarang terjadi di Israel, yang sistem pertahanan udaranya yang canggih biasanya mencegat ancaman yang datang.
Negara tersebut telah lama terbiasa dengan roket dan pesawat nirawak yang ditembakkan oleh kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon, tetapi rentetan rudal balistik yang diluncurkan dari republik Islam tersebut telah membuat penduduk merasa rentan. Apalagi, Iron Dome terus menerus dijebol rudal Iran.
Sejak hari Jumat, sirene serangan udara telah membuat orang-orang di seluruh Israel berlarian ke tempat perlindungan bom setiap malam.
Serangan Iran terbaru tersebut menyusul serangan Israel di Iran tengah, yang menurut militer Israel menargetkan peluncur rudal permukaan-ke-permukaan.
Gambar AFP menunjukkan kebakaran yang berkobar di samping bangunan yang hancur dan mobil yang hangus di pusat pesisir Tel Aviv, setelah militer memperingatkan orang-orang untuk berlindung dari rudal Iran yang datang.
Henn, warga Petah Tivka yang menolak menyebutkan nama belakangnya, mengatakan dia berlari untuk berlindung setelah mendengar sirene.
Pria berusia 39 tahun itu mengatakan dia mendengar ledakan keras. "Dan setelah beberapa menit kami melihat semua kerusakan, semua rumah hancur," ujarnya.
Pejabat Israel mengatakan empat orang tewas di Petah Tivka dan sekitar 35 lainnya dibawa ke rumah sakit karena luka-luka.