UPdates – Senin, 13 Oktober 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama para kepala negara mediator mengesahkan dokumen mengenai perjanjian perdamaian di Jalur Gaza.
You may also like : 
Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel Sekaligus, Syaratnya Gencatan Senjata Permanen
Penandatanganan dokumen tersebut dilaksanakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian 2025 di Sharm el-Sheikh, Mesir dan disaksikan oleh lebih dari 20 pemimpin dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
You might be interested : 
Israel Berkhianat, Hari Ini Serang Gaza dan Bantai Ratusan Warga
Selasa, 14 Oktober 2025 dini hari, Pasukan Israel dilaporkan menembak mati sembilan warga Palestina di Jalur Gaza.
Disadur Keidenesia.TV dari Al Jazeera, warga Palestina yang ditembak adalah mereka yang berusaha pulang ke rumah mereka yang berlokasi di timur Gaza City dan selatan Khan Younis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa pihaknya membunuh lima warga Palestina karena mendekati pasukan di wilayah Shejaiya timur Gaza City.
IDF mengklaim melepaskan tembakan karena warga menolak mundur setelah diminta menjauh.
Sebelumnya, KTT Perdamaian di Mesir berlangsung setelah Hamas dan Israel menepati komitmen fase pertama gencatan senjata berdasarkan proposal Amerika Serikat sejak Jumat, 10 Oktober 2025.
Pada hari Senin, 13 Oktober 2025, Israel dan Hamas telah mulai melakukan pertukaran sandera dan tahanan. Hamas membebaskan 20 sandera hidup dan Israel mulai membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Selain itu, setidaknya 400 truk bantuan diizinkan memasuki Jalur Gaza setiap hari selama lima hari pertama gencatan senjata.
Jumlah ini disepakati akan terus bertambah pada hari-hari berikutnya. Kesepakatan tersebut juga memuat perjanjian pemulangan pengungsi dari Gaza selatan ke Kota Gaza dan wilayah utara, termasuk penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina yang akan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah disepakati.
