UPdates - Hari Anak Perempuan Internasional adalah peringatan tahunan yang diakui secara internasional pada tanggal 11 Oktober yang memberdayakan anak perempuan dan menyuarakan aspirasi mereka.
Perjuangan untuk hak-hak perempuan dan anak perempuan pertama kali diwujudkan melalui Deklarasi Beijing pada tahun 1995 di Konferensi Dunia tentang Perempuan di Beijing.
Dalam sejarah dunia, Deklarasi ini merupakan cetak biru pertama yang mengidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi isu-isu yang dihadapi oleh remaja perempuan di seluruh dunia.
Hari Anak Perempuan Internasional berawal sebagai bagian dari kampanye "Karena Aku Perempuan" yang digagas oleh organisasi non-pemerintah internasional, Plan International.
Plan International adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja di sekitar 70 negara di seluruh dunia.
Plan International mempelopori kampanye ini pada tahun 2007 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan anak perempuan di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang yang kondisinya lebih buruk.
Kampanye ini dirancang untuk mengasuh anak perempuan—terutama di negara-negara berkembang—mempromosikan hak-hak mereka, dan mengeluarkan mereka dari kemiskinan.
Disadur dari National Today, Hari Anak Perempuan Internasional lahir sebagai sebuah ide selama kampanye dan berkembang menjadi praktik ketika perwakilannya meminta pemerintah federal Kanada untuk membentuk koalisi pendukung. Akhirnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun terlibat.
Dalam Konferensi Dunia tentang Perempuan tahun 1995 di Beijing, negara-negara mengadopsi rencana aksi untuk mendukung hak-hak perempuan dan untuk melindungi masa depan anak perempuan muda secara internasional.
Dengan inisiatif Plan International, dan badan-badan lain juga menyuarakan dukungan mereka dalam perlindungan anak perempuan dan perempuan, hal itu mendapatkan daya tarik yang lebih besar.
Kemudian secara resmi diusulkan oleh Kanada untuk disahkan sebagai resolusi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akibatnya, pada tanggal 19 Desember 2011, Majelis Umum PBB berhasil mengadopsi resolusi untuk mengakui 11 Oktober 2012, sebagai hari pertama Hari Anak Perempuan Internasional, yang secara khusus berpusat pada isu serius pernikahan anak.
