UPdates - Hari ini, 12 Mei, umat Buddha di berbagai penjuru dunia memperingati Hari Raya Waisak, hari suci yang menandai tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama mulai kelahiran, pencerahan, dan wafatnya menuju Nirwana.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Senin, 12 Mei 2025, Waisak, yang dikenal juga sebagai Waisak, Wesak, atau Vaishakha dalam bahasa Sanskerta, telah dirayakan secara resmi secara internasional sejak tahun 1950. Penetapannya dilakukan oleh World Fellowship of Buddhis sebagai peringatan kelahiran Buddha.
Hari Raya Waisak dirayakan oleh sekitar 500 juta umat Buddha di seluruh dunia. Meskipun memiliki makna yang sama, perayaannya berlangsung dengan cara berbeda di tiap negara, bergantung pada adat dan budaya setempat.
Waisak biasanya jatuh pada bulan purnama di bulan Mei menurut kalender Gregorian, tetapi tanggal pastinya menyesuaikan kalender lunisolar Asia. Oleh karena itu, waktu perayaannya dapat bervariasi setiap tahun.
Di banyak negara, umat Buddha menjalankan berbagai praktik keagamaan pada Hari Waisak, seperti kebaktian di vihara, bermeditasi, memberikan sedekah, serta melakukan aksi belas kasih, seperti melepaskan hewan dari penangkaran sebagai simbol perlindungan.
Buddha Gautama, atau Pangeran Siddhartha Gautama, lahir pada sekitar tahun 490 SM di wilayah yang kini dikenal sebagai Nepal. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan kelak membangun sebuah ajaran spiritual yang berkembang menjadi agama Buddha. Kata "Buddha" sendiri bukanlah nama, melainkan gelar yang berarti “yang tercerahkan.”
Sepanjang hidupnya, Buddha mengajarkan nilai-nilai kedamaian, welas asih, dan kebaikan terhadap sesama. Ajarannya terus dipraktikkan hingga kini dan panduan menjadi spiritual bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Pengakuan atas pentingnya Waisak tidak hanya datang dari kalangan umat Buddha. Pada tahun 1999, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan Hari Waisak sebagai hari peringatan internasional.
Sejak itu, Waisak juga diperingati di kantor-kantor PBB dan organisasi internasional lainnya, sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi ajaran Buddha dalam mempromosikan perdamaian selama lebih dari dua milenium.
Selain ritual keagamaan, perayaan Waisak juga diwarnai dengan pertunjukan budaya, pesan-pesan umum dari tokoh masyarakat, serta dekorasi kuil dan vihara. Tindakan amal dan perbuatan baik juga lebih ditekankan pada hari suci ini, menjadikan Waisak bukan sekedar perayaan spiritual, tetapi juga momentum penguatan nilai-nilai kemanusiaan.
