UPdates - Setiap tanggal 19 Desember, diperingati sebagai Hari Bela Negara di Indonesia. Peringatan ini sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Kamis, 19 Desember 2024, Hari Bela Negara mengacu pada peristiwa bersejarah Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948, yang mengakibatkan pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948.
Sebagaimana tercatat dalam laman resmi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), pada saat itu, Belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap Indonesia dan mengumumkan bahwa Indonesia telah kehilangan kemerdekaannya.
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta yang ditangkap dalam agresi tersebut, memberikan mandat kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara, yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran, untuk mendirikan pemerintahan darurat yang dikenal dengan PDRI. Pembentukan PDRI menjadi simbol keteguhan semangat untuk terus mempertahankan kemerdekaan meskipun dalam kondisi yang sangat sulit.
Penetapan Hari Bela Negara sebagai hari peringatan menunjukkan bahwa bela negara memiliki makna yang luas. Selain perjuangan fisik dan penggunaan senjata, bela negara juga mencakup berbagai upaya dan profesi lainnya yang mendukung eksistensi negara. Dengan demikian, bela negara bukan hanya tugas tentara, tetapi tanggung jawab seluruh komponen bangsa.
Peringatan Hari Bela Negara pertama kali digagas oleh Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pada tahun 2006 menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2006. Keputusan ini bertujuan untuk mengenang dan mengangkat PDRI sebagai bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa.
Semangat perjuangan yang ditunjukkan oleh PDRI hingga kini menjadi referensi dalam memperkuat rasa tanggung jawab kenegaraan dan kebangsaan. Peringatan ini diharapkan dapat mempererat rasa nasionalisme dan komitmen terhadap keberlanjutan negara dan pemerintahan Republik Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya melestarikan sejarah, Monumen Bela Negara dibangun di Jorong Sungai Siriah, Koto Tinggi, Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 40 hektare dan diharapkan menjadi simbol peristiwa penting pembentukan PDRI serta perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peringatan Hari Bela Negara mengingatkan seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga semangat perjuangan, memperkuat persatuan, dan melanjutkan upaya mempertahankan kemerdekaan di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.