UPdates - Tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Peringatan ini merupakan momentum penting dalam sejarah politik Indonesia yang menandai berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto setelah 32 tahun memimpin.
Dirangkum Keidenesia, Rabu, 21 Mei 2025, lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998 merupakan puncak dari gerakan reformasi yang digalang oleh mahasiswa dan masyarakat sipil. Mereka menuntut perubahan menyeluruh terhadap sistem pemerintahan Orde Baru yang dinilai otoriter dan sarat korupsi.
Krisis moneter yang melanda Asia pada akhir 1997 menjadi pemicu utama. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok drastis, dari sekitar Rp2.000 menjadi Rp17.000 per dolar. Dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan memicu gelombang protes besar-besaran.
Ribuan mahasiswa turun ke jalan dan memusatkan aksi mereka di Gedung DPR/MPR RI. Aksi itu mencapai puncaknya setelah insiden penembakan terhadap empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998, yang memicu gelombang kemarahan publik.
Situasi politik yang semakin tidak stabil membuat Soeharto kehilangan dukungan, baik dari masyarakat maupun dari lingkaran dalam kekuasaannya sendiri. Hingga akhirnya, pada pagi hari 21 Mei 1998, Soeharto secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Istana Merdeka dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.
Pengunduran diri Soeharto menandai berakhirnya era Orde Baru dan menjadi tonggak awal dimulainya era Reformasi di Indonesia. Sejak saat itu, 21 Mei dikenang sebagai Hari Reformasi Nasional.
