UPdates - Hari Anti-Obesitas diperingati setiap 26 November, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya obesitas bagi kesehatan masyarakat dan mendorong upaya pengurangan prevalensinya.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Selasa, 26 November 2024, fenomena obesitas mulai mendapat perhatian serius sejak tahun 1930-an, ketika perusahaan asuransi jiwa di Amerika Serikat mulai menyaring calon klien berdasarkan berat badan mereka.
Pada 1950-an, dokter mulai mengaitkan meningkatnya angka obesitas dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Meskipun prevalensi obesitas relatif stabil pada 1960-an dan 1970-an, angka ini mulai melonjak tajam pada 1980-an, ketika tingkat obesitas mencapai 13,4 persen. Memasuki abad ke-21, pada 2000, jumlah individu yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas melampaui mereka yang kekurangan berat badan.
Data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2011-2012, yang dipublikasikan dalam "Jurnal Asosiasi Medis Amerika" pada 2012, menunjukkan bahwa tingkat obesitas di Amerika Serikat telah meroket menjadi 34,9 persen.
Hari Anti-Obesitas pertama kali diprakarsai oleh merek kebugaran asal India, VLCC, pada tahun 2001. Kampanye ini melibatkan dokter dan pemangku kepentingan lainnya di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, dengan tujuan membangun kesadaran global tentang pentingnya menjaga berat badan sehat.
Setiap tahunnya, kampanye ini diadakan pada bulan November dan Desember untuk mempromosikan kebiasaan hidup sehat dan bugar. Pada 2012, VLCC bekerja sama dengan Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) untuk meluncurkan "Program Keseimbangan Global," sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai ketidakseimbangan ketersediaan gizi.
Kampanye ini bahkan diakui oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terbaik di dunia.