UPdates - Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa atau International Day of the Victims of Enforced Disappearances diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Agustus.
You may also like : 
Prakiraan Cuaca Hari Ini, 30 Agustus: Sulawesi Selatan Berawan di Sabtu Pagi
Disadur dari National Today, Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa terinspirasi oleh Federasi Asosiasi Amerika Latin untuk Kerabat Orang Hilang yang Ditahan (FEDEFAM), sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Kosta Rika pada tahun 1981.
Organisasi ini aktif memerangi pemenjaraan rahasia, penghilangan paksa, dan penculikan di beberapa negara Amerika Latin.
Pada Hari Orang Hilang Internasional, 30 Agustus 2007, ratusan kerabat dan sekutu orang hilang di Filipina berdemonstrasi menentang pemerintah.
Edita Burgos adalah salah satunya, mengenang putranya yang hilang, Jonas, seorang anggota Gerakan Petani Filipina.
Pada 30 Agustus 2008, Koalisi Internasional Menentang Penghilangan Paksa, sebuah aliansi global yang terdiri dari anggota keluarga dan organisasi hak asasi manusia, bergabung dalam aksi gabungan untuk kampanye global guna mendorong ratifikasi Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa.
Penahanan dalam keadaan yang meragukan dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Deklarasi tentang Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa sebagai sebuah resolusi pada bulan Desember 1992.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyuarakan keprihatinannya pada tahun 2010 tentang meningkatnya insiden penghilangan paksa di seluruh dunia, karena ratusan ribu orang telah menghilang di setidaknya 85 negara di seluruh dunia selama permusuhan atau periode tirani.
PBB menetapkan tanggal 30 Agustus sebagai hari peringatan tahunan untuk memperingati Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa melalui Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa pada tahun 2011.
