Ilustrasi meditasi. (foto:tinybuddha.com)

Sejarah Hari Ini, 31 Desember: Hari Meditasi Perdamaian Dunia

31 December 2025
Font +
Font -

UPdates - Hari Meditasi Perdamaian Dunia atau World Peace Meditation Day dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Desember.

You may also like : international solidarity day of azerbaijanis 1200x834Sejarah Hari Ini, 31 Desember: Peringatan Hari Solidaritas Internasional Azerbaijan

Disadur dari National Today, tujuan Hari Meditasi Perdamaian Dunia adalah untuk menyatukan orang-orang dari berbagai ras dan latar belakang di platform global.

Hari Meditasi Perdamaian Dunia juga mempromosikan keragaman dan perdamaian melalui meditasi dan kolaborasi dengan orang-orang dari berbagai agama. Hal ini pada akhirnya membantu mewujudkan perdamaian dunia dan mencegah perang dan kekerasan.

Selama bertahun-tahun, para peneliti dan ilmuwan sosial telah melakukan berbagai studi dan eksperimen untuk menentukan penyebab perang guna mengembangkan langkah-langkah pencegahan.

Pada tahun 1980-an, sebuah eksperimen sosial dilakukan di Yerusalem untuk memeriksa apakah praktik meditasi dapat mendorong perdamaian.

Lebih dari seribu orang ikut serta dalam eksperimen tersebut dan para peserta diminta untuk berlatih meditasi dalam kelompok. Eksperimen tersebut berhasil.

Selama percobaan, perdamaian dan toleransi terlihat jelas dengan berkurangnya kejahatan jalanan dan kekerasan di semua kota besar Lebanon.

Demikian pula, para peneliti memperhatikan bahwa kelompok orang yang berlatih meditasi tetap tenang dan rileks. Mereka cenderung tidak terpengaruh oleh dampak buruk perang di negara tersebut.

Hari Meditasi Perdamaian Dunia dirayakan oleh berbagai negara dengan nama yang berbeda. Beberapa orang menyebutnya Hari Penyembuhan Dunia, sementara yang lain merayakannya sebagai Jam Perdamaian Universal.

Berbagai jenis latihan meditasi dipraktikkan untuk membangkitkan perasaan damai dan harmoni pada manusia.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Bertrand Russell

“Perang tidak menentukan siapa yang benar, hanya siapa yang tersisa.”
Load More >