UPdates - Hari Anak Yatim Piatu Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 6 Januari. Peringatan ini bertujuan untuk menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi oleh anak-anak yatim piatu di seluruh dunia.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, t, 6 Januari 2025, jutaan anak kehilangan orang tua mereka karena perang. Alhasil, mereka harus menghadapi kehidupan yang penuh kesulitan, termasuk pengabaian emosional dan fisik.
Kehilangan orang tua adalah beban yang berat, tetapi kehilangan orang tua akibat perang merupakan penderitaan yang jauh lebih besar. UNICEF mendefinisikan anak yatim sebagai anak di bawah usia 18 tahun yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya karena berbagai penyebab kematian.
Selama beberapa abad terakhir, perang telah menyebabkan setengah dari korban jiwa adalah warga sipil, dengan jumlah ini terus meningkat hingga tahun 2001. Pada tahun 2015, diperkirakan terdapat hampir 140 juta anak yatim di seluruh dunia, termasuk 61 juta di Asia, 52 juta di Afrika, 10 juta di Amerika Latin dan Karibia, serta 7,3 juta di Eropa Timur dan Asia Tengah, menurut data dari UNICEF.
Anak-anak yang kehilangan orang tua dalam kejadian-kejadian tragis seperti perang terpaksa tinggal bersama anggota keluarga yang masih hidup atau masuk ke dalam sistem pengasuhan sementara. Mereka sering menghadapi kondisi yang sangat buruk, seperti kekurangan gizi dan penyakit, serta tekanan emosional dan mental yang luar biasa.
Meskipun jumlah anak yatim lebih rendah di negara maju, angka tersebut jauh lebih tinggi di wilayah-wilayah yang pernah dilanda perang dan epidemi. Beberapa anak bahkan terpisah dari orang tua mereka selama kekacauan perang.
Hari Anak Yatim Piatu Sedunia dicanangkan oleh SOS Enfants en Détresse, sebuah organisasi Prancis yang berusaha menghadirkan rasa normalitas dalam kehidupan anak-anak yang secara tidak langsung terdampak oleh perang dan konflik.
Setiap tahun, pada tanggal 6 Januari, program-program kesadaran diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penderitaan yang dihadapi oleh anak-anak yatim piatu.