UPdates - Setiap tanggal 6 November, diperingati Hari Terdampar Tanpa Kompas.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Kamus Oxford mendefinisikan kata marooned sebagai terjebak dan sendirian di tempat yang tidak dapat diakses, terutama di sebuah pulau.
Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan terdampar ini sering dialami seperti terperangkap dalam situasi yang tak terlihat ujungnya, tanpa seorang pun yang bisa memberi petunjuk atau bantuan. Tak jarang, banyak orang merasa terperangkap dalam perangkap pikiran sendiri, tanpa arah atau pegangan yang jelas.
Hari ini juga menyoroti meluasnya budaya swadaya, khususnya di Amerika Serikat. Genre buku swadaya, yang mengajarkan cara-cara praktis untuk mengatasi tantangan hidup, telah menjadi salah satu kategori buku terlaris di dunia.
Ribuan judul diterbitkan setiap tahun, dan hampir setiap meja nakas seakan memiliki satu buku swadaya, yang seringkali menjadi hadiah populer.
Walaupun dampaknya sulit diukur, pesan utama dari buku-buku ini jelas banyak orang mencari cara untuk memperbaiki hidup mereka, dan mereka membutuhkan lembar contekan dalam bentuk buku swadaya untuk memberikan arah.
Perasaan takut akan kehilangan tujuan hidup dan terjebak dalam kehidupan yang tidak jelas arah tujuannya adalah pengalaman yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Meskipun tantangan yang dihadapi setiap individu bisa berbeda, esensinya tetap sama untuk terus berusaha untuk menemukan jalan keluar dari kebingungan dan menuju kemenangan. Hari Terdampar Tanpa Kompas adalah seruan untuk terus maju, menemukan kembali arah, dan membebaskan diri dari perasaan terjebak.
