UPdates - Setiap tanggal 7 Mei diperingati sebagai Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gejala, penyebab, hingga langkah pengobatan kanker kandung kemih.
Dikutip Keidenesia dari laman National Today, Rabu, 7 Mei 2025, Kanker kandung kemih merupakan jenis kanker ke-10 yang paling umum di dunia. Di Amerika Serikat, misalnya, sekitar 57.000 pria dan 18.000 wanita terdiagnosis mengidap kanker ini setiap tahunnya.
Penyakit ini umumnya bermula dari sel-sel urotelial, yakni sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih. Sebagian besar tumor tumbuh di lapisan dalam, namun beberapa dapat berkembang lebih dalam hingga menembus dinding otot kandung kemih, yang membuat pengobatannya menjadi lebih kompleks.
Sel urotelial juga terdapat di ginjal dan ureter saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih sehingga kanker bisa menyebar ke bagian tersebut, meski kasusnya jarang.
Dari sisi diagnosis, pemeriksaan radiologi memang penting, namun prosedur sistoskopi tetap menjadi metode paling akurat untuk mendeteksi kanker kandung kemih. Pemeriksaan ini kini bisa dilakukan di klinik urologi dengan minimal rasa tidak nyaman. Dalam prosedur ini, dokter urologi menggunakan sistoskop untuk melihat langsung kondisi bagian dalam kandung kemih.
Jika terdeteksi pada tahap awal, kanker kandung kemih sangat mungkin untuk diobati. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap gejala-gejalanya penting dilakukan.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain darah dalam urin, nyeri saat buang air kecil, dorongan berkemih yang sering, nyeri perut, nyeri punggung bawah, kelelahan, kesulitan berkemih, hingga kehilangan nafsu makan.
Adapun beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap kanker kandung kemih antara lain kebiasaan merokok, paparan bahan kimia tertentu, usia lanjut, infeksi kandung kemih kronis, dan riwayat keluarga. Pria cenderung lebih berisiko dibandingkan wanita, namun angka kejadian kanker ini juga meningkat di kalangan perempuan.