UPdates - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sinjai sejak Jumat malam hingga Sabtu, 5 Juli 2025 menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. Bencana ini turut mengakibatkan terputusnya beberapa akses jalan dan jembatan.
You may also like : 4 Kecamatan di Makassar Banjir, 1.255 Warga Mengungsi
Salah satu infrastruktur yang terdampak adalah jembatan gantung yang ambruk diterjang derasnya arus Sungai Biroro.
You might be interested : Banjir 8 Meter di Bekasi, BMKG Prediksi Curah Hujan Tinggi hingga 11 Maret, DPR: Daerah Waspada!
Dirilis dari laman Pemkab Sinjai, Sabtu, 5 Juli 2025, jembatan tersebut merupakan penghubung utama antara Kecamatan Sinjai Timur dan Tellulimpoe, tepatnya menghubungkan Desa Biroro dan Desa Massaile.
Selain itu, jembatan Bonto Boddong yang menghubungkan Desa Songing dengan Desa Puncak di Kecamatan Sinjai Selatan juga mengalami kerusakan parah dan kini tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
Bencana longsor juga menutup akses jalan di beberapa titik, seperti di poros Desa Kompang dan Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, serta di Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat.
Banjir turut melanda sejumlah ruas jalan utama di Kecamatan Sinjai Utara, seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Dr. Hamka, Jalan Tondong, dan Jalan Baso Kalaka.
Debit air juga meningkat tajam di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lappa, tempat bermuaranya Sungai Tangka.
Sementara itu, kondisi serupa terjadi di Sungai Tui, Sungai Mangottong, dan Sungai Kalamisu di wilayah Sinjai Tengah yang menunjukkan tanda-tanda potensi luapan air.
Terkait kondisi ini, Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Oktave Amir mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar bantaran sungai, lereng perbukitan, dan wilayah rawan longsor, agar lebih waspada. Segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air atau retakan tanah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif. Ia mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan selalu siaga.
“Kami mengajak seluruh warga, terutama yang bermukim di lereng bukit, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat tanda-tanda bahaya, segera mencari tempat yang aman,” imbau Bupati.
Saat ini, BPBD Sinjai juga telah menyiagakan tim siaga bencana dan berkoordinasi dengan aparat desa serta pemerintah kecamatan untuk penanganan dan pendataan wilayah terdampak.