UPdates—Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dan bermakna bagi suatu bangsa. Jadi, tidak mengherankan jika kebebasan dari penjajahan, penindasan, dan campur tangan pihak asing dirayakan secara meriah di masing-masing negara.
You may also like : 
Cassius, Buaya Terbesar di Dunia Mati pada Usia 110 Tahun
Selain di Indonesia, sejumlah negara merayakan hari kemerdekaannya dengan cara sangat keren dan unik. Berikut enam negara pilihan keidenesia.tv sebagaimana dilansir dari Babbel, Minggu, 17 Agustus 2025:
You might be interested : 
2 Helikopter Taipan Estonia Saling Tabrak, Istri Ikut Tewas, tidak Ada yang Selamat
Anda dapat menemukan perayaan yang penuh dengan kegiatan seru di Australia. Tanggal 26 Januari menandai apa yang biasa disebut sebagai Hari Australia, yang memperingati berdirinya negara tersebut pada hari itu di tahun 1788.
Dua peristiwa besar menjadikan hari libur ini istimewa. Di Pelabuhan Sydney, sebanyak 700 perahu mengikuti serangkaian perlombaan di Australia Day Regatta. Namun, keseruan sesungguhnya terjadi di kota Adelaide — tempat diselenggarakannya Havaianas Thong Challenge tahunan.
Tantangan ini mempertemukan ribuan warga Australia dalam upaya memecahkan rekor dunia untuk jumlah sandal jepit tiup raksasa terbanyak di lautan.
Gwangbokjeol (Hari Pemulihan Cahaya) adalah nama resmi untuk hari kemerdekaan Korea Selatan, yang jatuh pada tanggal 15 Agustus.
Hari ini menandai pembebasan Korea dari Jepang pada tahun 1945, setelah 35 tahun dijajah Jepang. Pemerintahan Korea Selatan pertama didirikan tepat 3 tahun kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1948. Sebuah upacara mewah diadakan di Balai Kemerdekaan Korea, di mana presiden berpidato dan orang-orang bergabung bersama dalam lagu tradisional.
Namun, bagian yang benar-benar menarik dari Gwangbokjeol adalah cara Korea Selatan merayakan kebebasan secara harfiah.
Setiap tahun, presiden memberikan pengampunan penjara khusus untuk menghormati hari pembebasan tersebut. Pada tahun 2016, Presiden Park Geun-hye mengampuni lebih dari 4.800 tahanan.
Hari kemerdekaan Prancis menandai dimulainya pemerintahan republik. Hari Bastille, yang dirayakan pada 14 Juli, memperingati penyerbuan benteng dan penjara Bastille yang tiran pada tahun 1789.
Massa, sekitar 1.000 orang, menguasai kastil setelah pertempuran berjam-jam, membuktikan kepada Prancis dan dunia bahwa monarki lemah, dan akhirnya memicu revolusi besar-besaran.
Prancis merayakan hari besar mereka dengan makanan, kembang api, parade, dan semarak patriotisme.
Namun, yang membedakan Hari Bastille dengan perayaan hari kemerdekaan lainnya adalah kesempatan untuk berdansa semalaman di stasiun pemadam kebakaran.
Pada malam tanggal 13 dan 14 Juli, stasiun pemadam kebakaran di seluruh Paris dibuka untuk umum dan mengadakan pesta dansa besar-besaran. Mereka menawarkan cara unik untuk menyatukan seluruh masyarakat Prancis.
India mengusir Inggris setelah 200 tahun penjajahan dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 15 Agustus 1947. Setiap tahun, perdana menteri berpidato di Benteng Merah di Delhi dan mengibarkan bendera India.
Kemudian, keseruan sesungguhnya dimulai. Orang-orang menerbangkan layang-layang mereka — seringkali berwarna oranye, putih, dan hijau untuk menghormati bendera India — dan terbang tinggi sebagai simbol kebebasan.
Kompetisi menerbangkan layang-layang bisa sangat ketat karena anak-anak maupun orang dewasa sama-sama mencoba menjatuhkan layang-layang warga lain dari langit. Ya, kebebasan memang ada rintangannya.
Pada tanggal 6 Maret, Ghana merayakan kemerdekaannya dari Inggris Raya. Kekuasaan kolonial di negara Afrika Barat itu berakhir pada tahun 1957, dan sejak itu Ghana, negara sub-Sahara pertama yang merdeka, telah menunjukkan kepada dunia cara berpesta!
Hari itu dimulai dengan parade besar di Lapangan Kemerdekaan di ibu kota Accra, tempat ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan anak-anak sekolah dan petugas keamanan berbaris.
Setelah parade, warga Ghana menuju pantai untuk berpesta besar-besaran dengan musik, tarian, dan permainan.
Setelah menjadi bagian dari kekaisaran Rusia sejak 18 09, Finlandia mendeklarasikan dirinya sebagai negara merdeka pada 6 Desember 1917.
Hari Kemerdekaan Finlandia menampilkan lebih sedikit acara berskala besar dan justru berfokus pada peringatan hari tersebut di tingkat lokal dan individu.
Warna biru dan putih bendera dipajang di jendela toko dan digunakan sebagai lapisan gula pada kue-kue.
Dalam tradisi yang lebih halus, keluarga menyalakan dua lilin dan meletakkannya di jendela rumah mereka.
Tradisi ini diperkirakan berasal dari tahun 1920-an, ketika lilin diletakkan di jendela untuk memberi sinyal kepada tentara Finlandia bahwa sebuah keluarga bersedia menawarkan tempat persembunyian yang aman dari Rusia.
