UPdates—Sekitar 16 ribu siswa Sekolah Rakyat (SR) akan mendapat laptop dari pemerintah. Proses pengadaan laptop ini dilakukan pemerintah secara bertahap.
Kendati diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem, Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar para siswa memperoleh fasilitas unggulan.
Siswa-siswa SR diharapkan mampu menguasai teknologi informasi serta minimal dua bahasa asing, yakni bahasa Jepang dan Inggris.
You might be interested : Orang Tua Siswa Pertanyakan Janji Seragam Sekolah Gratis Pemkot Makassar
"Makanya nanti tiap anak akan mendapatkan laptop satu-satu," kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Djabo Priyono dalam sambutannya di acara Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Terintegrasi Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 30 September 2025.
Per 30 September 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mendirikan 165 SR yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Seluruh SR itu menampung kurang lebih 16 ribu siswa, dari SD, SMP, SMA. Selain itu, ada kurang lebih 2.400 guru dan 4.442 tenaga pendidikan.
"Jadi sesuai kebutuhan siswa; siswanya kan kurang lebih sekarang ini di 165 titik itu ada kurang lebih 16 ribu. Jadi kira-kira laptopnya (jumlahnya) seperti itu. Pak Menteri juga nanti minta guru-gurunya dikasih. Ini sedang proses pengadaan," jelasnya dalam keterangan pers setelah pembukaan.
Agus mengungkapkan, Kemensos tak menginginkan adanya masalah dalam pengadaan laptop bagi para siswa SR. Karena itu, peran lembaga penegak hukum dalam proses pengadaan laptop bagi siswa SR dibutuhkan.
"Jadi kita betul-betul hati-hati, sesuai mekanisme. Bahkan kita juga melibatkan lembaga-lembaga penegak hukum dalam proses ini. Supaya ini clear, pengadaannya aman, proses distribusinya juga aman," ujar Agus.
Saat ini sebagian siswa SR telah menerima laptop. "Sebagian sudah, sebagian belum. Kan ini kuotanya besar," ucapnya.
Kemensos sendiri berupaya mempercepat pengadaan kebutuhan dan fasilitas SR. Hal itu karena Presiden ingin segera meresmikan program tersebut.