
UPdates—Politikus Partai Demokrat yang kini menjabat Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Andi Arief menyentil Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
You may also like :
Bukan Duit Prabowo atau Swasta, Istana: Seluruh Program MBG Didanai APBN
Aktivis 98 itu mengomentari pernyataan terbaru Purbaya yang mengkaji ulang peluang untuk menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lantaran berpotensi kehilangan penerimaan sebesar Rp70 triliun untuk setiap penurunan tarif satu persen.
You might be interested :
Kabar Baik dan Buruk ASN Hari Ini, Gaji 13 Cair, Uang Saku Rapat Ditiadakan
Purbaya dalam kegiatan “Sarasehan 100 Ekonom Indonesia” di Jakarta sebelumnya menyampaikan hal ini.
“Waktu di luar, saya ngomong turunkan saja ke delapan persen, tapi begitu jadi Menteri Keuangan, setiap satu persen turun, ada kehilangan pendapatan Rp70 triliun,” kata Purbaya pada kesempatan itu sebagaimana dilansir Keidenesia.tv, Rabu, 29 Oktober 2025.
Andi Arief kemudian menanggapi pernyataan Purbaya itu di akun X pribadinya, @Andiarief__. “Makanya wartawan kalau bertanya itu harus kritis, kemudian yang menjawab juga harus hati-hati. Sehingga tidak terjadi angin surga yang tak mungkin,” tulis Andi Arief sebagaimana dipantau Keidenesia.tv.
Dalam tweet terpisah, Andi Arief menulis, “Semangat Rambo ala Pak Purbaya kita hormati, tapi perlu hati-hati dan tetap realistis terhadap kondisi APBN kita. Pertumbuhan ekonomi itu gabungan banyak faktor, tidak sederhana.”
Cuitannya itu ditanggapi sutradara kondang, Fajar Nugros. “Ya masak yg bersangkutan ngga paham? Kan Presiden bukan asal comot relawan dijadikan komisaris atau Menkeu juga,” ujar Fajar di akun X-nya, @fajarnugros.
Andi arief membalas komentar Fajar dengan mengatakan, “Itu kan keliru perhitungan mau nurunkan PPN, tekor APBN. Nutupnya nanti dari hutang.”
Melanjutkan pembahasannya terkait Purbaya, Andi Arief memberikan saran. “Kalau saran saya buat Pak Purbaya, lebih baik menempuh jalan: menahan belanja. Untuk sementara,” ujarnya.