Ledakan besar dalam serangan udara Israel di Suriah menyebabkan gempa. (Foto: Ynet)

Serangan Israel di Suriah Picu Gempa Bumi 3,0 Skala Richter

16 December 2024
Font +
Font -

UPdates—Serangan udara Israel di Aleppo dan Hama di Suriah pada Minggu malam menyebabkan gempa bumi. Kantor berita Rusia Sputnik melaporkan hal itu pada Senin pagi.

You may also like : tank rusia apOposisi Berhasil Masuki Aleppo, Militer Suriah Tutup Bandara dan Blokir Jalan

Jaringan Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah menambahkan bahwa serangan di wilayah Tartus di bagian barat negara itu menargetkan depo senjata dan menyebabkan gempa berkekuatan 3,0 skala Richter saat gudang-gudang itu terbakar.

Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Ynet, Senin, 16 Desember 2024, serangan udara itu merupakan bagian dari serangan Israel yang meluas terhadap gudang-gudang senjata, termasuk yang menyimpan rudal dan sistem pertahanan udara, yang menurut IDF dimaksudkan untuk mencegahnya jatuh ke tangan pemberontak yang mereka tuding sebagai teroris.

Sementara laporan LBC menyebut Israel menjatuhkan apa yang disebut 'bom gempa bumi' dengan ledakan yang begitu kuat hingga dilaporkan terukur pada skala Richter.

Menurut laporan, itu, Israel meluncurkan serangan terbesarnya di Suriah sejak jatuhnya rezim Assad memicu awan jamur ke langit yang dapat dilihat dari jarak bermil-mil.

Video yang dibagikan secara daring menunjukkan ledakan yang mengejutkan, yang ditembakkan di Suriah barat laut dekat kota Tartus, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Menurut SOHR, Israel melancarkan serangan terhadap depot senjata. "Gelombang serangan itu menandai serangan terberat di wilayah pesisir Suriah sejak dimulainya serangan pada tahun 2012," kata SOHR.

Serangan besar ini terjadi saat Menteri Luar Negeri David Lammy mengumumkan Inggris akan memberikan bantuan sebesar £50 juta kepada warga Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

Inggris pada hari Sabtu bergabung dalam pembicaraan di Aqaba, yang diselenggarakan oleh Yordania dan dihadiri oleh para menteri dan delegasi dari AS, Prancis, Jerman, Arab Contact Group, Bahrain, Qatar, Turki, Uni Emirat Arab, UE, dan PBB.

Mereka sepakat tentang pentingnya pemerintahan yang non-sektarian dan representatif, melindungi hak asasi manusia, akses tanpa batas untuk bantuan kemanusiaan, penghancuran senjata kimia yang aman, dan memerangi terorisme.

"Inggris mendesak pemerintah transisi untuk mematuhi prinsip-prinsip ini untuk membangun Suriah yang lebih penuh harapan, aman dan damai,” kata Kementerian Luar Negeri pada hari Minggu.

Font +
Font -