UPdates—Serangan mobil terjadi di pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 68 orang lainnya.
Seorang warga negara Saudi telah ditangkap pasca serangan pada hari Jumat malam waktu setempat yang menimbulkan 70 korban tersebut.
Penyerang menabrakkan mobil ke pasar Natal di wilayah bagian timur Jerman itu dalam apa yang disebut oleh pihak berwenang sebagai serangan yang disengaja.
You might be interested : Belanda Dampingi Jerman, Ini 6 Negara yang Sudah Lolos 8 Besar UEFA Nations League
Insiden itu terjadi sekitar pukul 7 malam, saat pasar itu penuh dengan pembeli yang sedang liburan. Pengemudi ditangkap di tempat kejadian.
Di antara mereka yang tewas adalah seorang dewasa dan seorang balita. Para pejabat juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah karena 15 orang mengalami luka serius.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial dari posisi di atas pasar menunjukkan sebuah mobil melaju kencang melewati kerumunan yang berjalan di antara dua baris kios pasar. Orang-orang terlihat tersungkur ke tanah dan berlarian.
Insiden ini mirip dengan serangan di Berlin pada tahun 2016 ketika seorang pengemudi menabrakkan truk ke kerumunan yang menewaskan 13 orang.
Tersangka telah diidentifikasi sebagai warga negara Arab Saudi berusia 50 tahun. Menurut menteri dalam negeri Jerman, Tamara Zieschang, tersangka pindah ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki izin tinggal permanen,
Dia telah berpraktik sebagai dokter di Bernburg, sekitar 40 kilometer selatan Magdeburg. "Sejauh yang kami ketahui, dia adalah pelaku tunggal, jadi sejauh yang kami ketahui, tidak ada lagi bahaya bagi kota ini," kata gubernur Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff, kepada wartawan, menurut AP sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Hindustan Times, Sabtu, 21 Desember 2024.
Motif serangan itu masih belum jelas. Menurut penyiar lokal MDR, tersangka tidak dikenal oleh otoritas Jerman sebagai seorang Islamis.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk serangan itu dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Jerman dan keluarga korban.
Kementerian itu juga menegaskan penolakannya terhadap kekerasan tetapi tidak menyebutkan apa pun tentang tersangka.