
UPdates—Seiring terus melonjaknya biaya hidup dan tekanan keuangan yang semakin meningkat, sejumlah orang beralih ke strategi kreatif untuk bertahan hidup di luar negeri.
You may also like :
Tak Punya Tentara dan Polisi tidak Bawa Senjata, Islandia Negara Teraman di Dunia untuk Dikunjungi di 2025
Monique Jeremiah, seorang wanita berusia 37 tahun dari Queensland, Australia beberapa waktu lalu membagikan strateginya yang tidak konvensional untuk menghasilkan pendapatan di media sosial, yang menarik banyak perhatian dan viral.
Menghadapi kesulitan keuangan dan tantangan pribadi selama karantina wilayah COVID-19, termasuk putus cinta dan kehilangan pendapatan secara tiba-tiba, Monique yang tinggal di Kanada beralih ke solusi yang tidak biasa: menyewakan separuh tempat tidurnya.
Lajang seksi ini mengiklankan sisi kasurnya yang kosong — tempat mantan pacarnya pernah tidur selama dua tahun— secara daring dengan harga terjangkau. Yang mengejutkan, tawaran tersebut menarik banyak minat.
Konsep tersebut, yang dikenal sebagai hot bedding, memungkinkannya menghasilkan hingga $50.000 atau sekitar Rp831 juta per bulan.
Ia menjelaskan bahwa pengaturan tersebut melibatkan pedoman yang ketat; misalnya, kontak fisik seperti berpelukan hanya diperbolehkan jika disetujui bersama.
Meskipun beberapa orang menganggap konsep tersebut tidak aman dan tidak pantas, serta menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan potensi risiko keamanan, yang lain menyatakan dukungan dan bahkan berbagi pengalaman serupa.
Sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari 18 News, Kamis, 27 November 2025, tren hot bedding, meskipun kontroversial, telah mendapatkan daya tarik di antara individu yang mencari cara alternatif untuk mengelola biaya hidup yang tinggi di luar negeri.
" Hot bedding sangat baik bagi orang-orang yang mampu melepaskan diri secara emosional dan tidur di samping orang lain dengan cara yang benar-benar hormat dan tanpa pamrih," ujar Monique Jeremiah kepada CatersNews.