UPdates - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro ternyata tak gentar dengan ancaman Presiden AS, Donald Trump.
You may also like : Israel Dicuekin, Amerika dan Hamas Nego "Diam-diam", Sandera AS Segera Dibebaskan
Melalui akun media sosialnya, Senin, 7 September 2025, Maduro mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan pengerahan 25 ribu tentara dari Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian (FANB) di sejumlah lokasi, termasuk di pesisir Karibia.
You might be interested : Trump Kenakan Tarif Impor 32 Persen, Minta Prabowo Jangan Membalas
Menurut Maduro, pengerahan tentara ini untuk memastikan pertahanan kedaulatan nasional, keamanan negara dan perjuangan untuk perdamaian.
“Mari kita bela Venezuela, rakyat Venezuela, dan rakyat Venezuela!,” tulis Maduro dalam unggahannya di Instagram.
Sebelumnya, Trump disebut ingin mengerahkan operasi pemberantasan kartel narkoba di Venezuela. Pejabat AS menyebut pasokan kokain dari Venezuela berkontribusi pada kematian akibat overdosis di AS.
Mereka juga menuduh Maduro terlibat langsung dalam peredaran narkoba tersebut. Ia dituding memimpin jaringan narkoba lewat 'Cartel de los Soles' atau Cartel of the Suns.
Kementerian Keuangan AS menetapkan organisasi ini sebagai organisasi teroris khusus pada Juli 2025. Tak hanya menuding Maduro sebagai pemimpin jaringan 'Cartel de los Soles', AS juga membuat sayembara dengan menyiapkan hadiah sebesar Rp823 miliar bagi siapa pun yang bisa menangkap Maduro.
Sejumlah sumber menyebut operasi ini bagian dari strategi Trump untuk menggulingkan pemerintahan Maduro. Beberapa pejabat Gedung Putih juga menyebut pengerahan kapal-kapal AS ke Karibia selatan digunakan untuk memberikan sinyal peringatan ke Maduro.