
UPdates—Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya angkat bicara soal Bandara Khusus Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah yang disorot publik.
You may also like :
Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus di Roma
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) itu mengakui izin pembangunan Bandara Khusus IMIP Morowali diambil ketika pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
You might be interested :
Prabowo Tanggung Jawab Whoosh, Perlakuan Jokowi ke SBY Disorot
Menurut Luhut, keputusan pemberian izin diambil saat rapat dengan menteri terkait yang tergabung dalam kabinet Jokowi. Ia memimpin rapat itu selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Mengenai izin pembangunan lapangan terbang, keputusan itu diambil dalam rapat yang saya pimpin bersama sejumlah instansi terkait," ujar Luhut dalam catatan yang ia bagikan di akun Instagram pribadinya, Senin, 1 Desember 2025 sebagaimana dilansir Keidenesia.tv.
Ditegaskan Luhut, pembangunan bandara IMIP diberikan sebagai fasilitas bagi investor yang menanamkan modalnya di proyek hilirisasi di Morowali.
Ia mengatakan banyak negara melakukan hal yang sama dan bagi dia itu hal wajar selama tidak ada peraturan yang dilanggar.
"Sebagaimana lazim dilakukan di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand. Jika mereka berinvestasi US$20 miliar, wajar mereka meminta fasilitas tertentu selama tidak melanggar ketentuan nasional," tegasnya.
Luhut mengungkap, saat itu, izin khusus yang diberikan kepada Bandara IMIP hanya untuk melayani penerbangan domestik.
Makanya, memang tidak memerlukan bea cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan.
"Tidak pernah kami pada saat itu mengizinkan bandara di Morowali atau Weda Bay menjadi bandara internasional," tegasnya.
Dalam catatan panjang itu, Luhut juga menekankan tidak pernah terlibat dalam bisnis apapun demi menjaga integritas dan memastikan kepentingan bangsa menjadi prioritas.
"Karena itu, apabila ada pihak yang menuduh keputusan ini dibuat sepihak oleh Presiden Joko Widodo, saya tegaskan bahwa koordinasi penuh dijalankan oleh saya," ujarnya.
Pensiunan jenderal TNI itu pun menantang semua pihak yang meragukan keputusannya untuk datang kepadanya dan ia siap bertanggung jawab.
Menurutnya, tujuan utamanya adalah hilirisasi yang saat ini dampaknya sangat positif bagi Indonesia.
"Saya persilakan siapa pun datang kepada saya dengan membawa data jika ingin mempertanyakan keputusan tersebut. Kita tidak berpihak kepada China atau Amerika, kita berpihak kepada Indonesia. Faktanya, saat itu China adalah satu-satunya negara yang siap masuk," tegasnya.
Penjelasan Luhut mendapat komentar beragam. Sebagian memuji keputusan serta penjelasannya. Sementara yang lain mengecam.
Bandara IMIP menjadi sorotan setelah adanya pernyataan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang menyebut bandara tidak dikawal perangkat negara adalah anomali.