Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil A Simanjuntak (Foto: X @Dahnilanzar)

Soal Haji, Wamen Dahnil Simanjuntak Singgung Bandit Melawan

29 October 2025
Font +
Font -

UPdates—Langkah awal yang dilakukan Kementerian Haji dan Umrah dalam pembenahan pelaksanaan ibadah haji dan umrah mendapat apresiasi. Namun, proses itu tidak mudah.

You may also like : nigeria reuters keamananBandit Nigeria Culik 46 Warga di Negara Bagian Zamfara

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil A Simanjuntak bahkan menyebut ada upaya perlawanan dari yang ia sebut sebagai bandit.

You might be interested : andang sekda sukabumiJemaah Haji Dilantik Jadi Sekda di Tanah Suci

Dosen Ekonomi Kebijakan Publik itu melontarkan hal ini di akun X pribadinya, @Dahnilanzar menanggapi komentar netizen yang mengungkapkan harapannya soal pelaksanaan haji yang lebih baik di era kepemimpinan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, mantan juru bicara Prabowo itu mentweet bahwa terjadi diskursus panjang dalam hal pengelolaan haji di Tanah Air. Menurutnya, pola perubahan sistemnya semuanya berdampak tidak mudah buat jamaah dan negara.

“Banyak sekali yang harus dibenahi,” kata Dahnil Simanjuntak sebagaimana dipantau Keidenesia.tv, Rabu, 29 Oktober 2025.

“Iya sudah tidak sabar !! Melihat banyak mafia  dalam proses Haji di Indonesia. Harapan nya sudah terlihat di pemerintahaan pak Prabowo semoga kemenhaj menjadi gerbang perebuhaan (perubahan,red) untuk Haji di Indonesia,” komentar pengguna X bernama Ilham Siregar dengan akun @iam_ayek.

Dahnil Simanjuntak kemudian membalas komentar itu. Ia mengakui beratnya tantangan untuk memenuhi harapan publik seraya menyinggung soal adanya perlawanan dari bandit.

“Kami paham betul tantangan yg hrs dihadapi. Belum lagi fight back para bandit yg menebar fitnah. Biasa dalam agenda pemberantasan selalu ada fight back keras dari yg merasa terganggu,” tulis Wamenhaj.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

portrait of rev martin luther king jr u l p74hmb0

Martin Luther King Jr

"Ada saatnya ketika diam adalah pengkhianatan."
Load More >