UPdates—Pemerintah Indonesia menaikkan status Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran dari siaga 2 ke siaga 1. Namun, beberapa WNI menolak evakuasi dan memutuskan memilih bertahan.
You may also like : Deng Ical Minta Pemerintah Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha menjelaskan, mereka terus memantau perkembangan dan Menlu RI Sugiono telah memerintahkan menaikkan status di Iran.
You might be interested : Besok, Jepang Bidik Tiket Pertama Piala Dunia 2026 Lewat Kualifikasi, Argentina dan Iran Menyusul
"Kondisi terkini di Iran, serangan Israel semakin intensif, sehingga Pak Menlu memerintahkan untuk menaikkan status siaga, dari awalnya Siaga II ke Siaga I," kata Judha kepada Pro 3 RRI pada Kamis malam sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Jumat, 20 Juni 2025.
Ia menjelaskan, Menlu RI telah memberikan arahan untuk melakukan langkah evakuasi sesuai dengan rencana kontigensi yang telah disiapkan.
"Berdasarkan catatan terkahir, jumlah WNI yang ada di Iran sebanyak 386 jiwa. Kemenlu telah melakukan meeting secara virtual bersama WNI yang berada KBRI Teheran,, sekaligus mendata WNI yang mau dievakuasi," ujarnya.
Judha mengungkapkan, sesuai undang-undang, menjadi kewajiban negara untuk melalukan langkah evakuasi WNI dari wilayah berbahaya ke wilayah yang aman.
"Namun evakuasi itu sifatnya atas keinginan sendiri bukan keharusan. Kami mencatat, ada beberapa WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Iran," ucapnya.
Proses evakuasi akan menggunakan jalur darat karena jalur udara masih ditutup. "Detailnya tidak bisa kami sampaikan di sini, mohon doanya agar proses evakuasi ini dapat berjalan dengan lancar dan aman," kata Judha.
Ia juga mengimbau Warga Negara Indonesia untuk menunda rencana perjalanan ke Iran, Israel, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Sementara, bagi WNI yang akan terbang melewati wilayah Timur Tengah, diminta secara aktif memeriksa jadwal penerbangan.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah cepat dan terukur dalam mengevakuasi WNI yang berada di Iran, menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal menekankan bahwa situasi geopolitik yang tidak stabil telah mendorong banyak negara untuk memulangkan warganya dari kawasan yang dianggap rawan.
“Pemerintah melalui KBRI Teheran harus segera mengambil langkah cepat dan terukur. Setiap detik sangat berharga dalam situasi genting seperti ini,” ujar Rizal sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Info Publik, Jumat, 20 Juni 2025.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu juga mengingatkan keamanan para WNI saat proses evakuasi. “Rencana evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat. Oleh karena itu, keamanan setiap titik perlintasan harus dipastikan. Pengawalan dan logistik, termasuk makanan dan akomodasi, juga perlu disiapkan,” kata Deng Ical.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas negara, khususnya dengan negara-negara yang berbatasan langsung dengan Iran seperti Turki, Armenia, Azerbaijan, atau Irak, guna memperlancar proses evakuasi lintas batas.
Lebih lanjut, Deng Ical meminta agar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilibatkan secara aktif dalam proses evakuasi, khususnya melalui atase pertahanan dan unsur terkait lainnya.
“Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang TNI Nomor 3 Tahun 2025, yang menyebut bahwa TNI wajib memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri,” tegasnya.
Syamsu Rizal berharap dalam proses ini seluruh WNI di Iran tetap tenang dan mengikuti setiap arahan dari KBRI Teheran, agar proses evakuasi berjalan lancar.
“Siapkan dokumen penting, bawa barang seperlunya, dan tetap terhubung dengan KBRI, baik melalui hotline maupun kanal informasi resmi. Jangan bergerak sendiri,” pesannya.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa keselamatan dan keamanan WNI harus menjadi prioritas utama pemerintah, tanpa harus menunggu eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
“Kami di Komisi I DPR RI akan terus memantau dan mendukung setiap langkah pemerintah dalam proses evakuasi ini. Harapannya, seluruh WNI bisa kembali ke tanah air dengan selamat dan tanpa hambatan berarti,” pungkasnya.