UPdates—Korban tewas akibat banjir bandang di Texas, Amerika Serikat meningkat menjadi 120 orang, termasuk anak-anak di Camp Mystic.
You may also like : 
6 Kecamatan Makassar Terdampak Banjir, 577 Warga Mengungsi di 7 Titik
Selain itu, setidaknya 173 orang dilaporkan masih hilang.
You might be interested : 
Siaga Merah! Banjir Besar Landa Makkah, Madinah, dan Jeddah
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari NBC News, Kamis, 10 Juli 2025, pihak berwenang telah mengonfirmasi setidaknya 120 kematian di enam wilayah, termasuk 59 orang dewasa dan 36 anak-anak di Kerr County.
Tim penyelamat saat ini terus berjuang keras mencari korban hilang. "Kami tidak akan berhenti sampai semua orang hilang ditemukan," kata Gubernur Texas Greg Abbott.
Para tim penyelamat menyisir wilayah tersebut, tetapi peluang menemukan korban selamat semakin tipis. Apalagi, hujan badai juga mengganggu pencarian.
Para peramal cuaca mengatakan hujan dan badai yang tersebar dapat melanda koridor Interstate 35 dan Texas Hill Country hari ini, dengan kemungkinan hujan lebat yang terisolasi.
Operasi pencarian dan penyelamatan di sepanjang Sungai Guadalupe beralih ke fase pemulihan, yang berarti harapan untuk menemukan korban selamat telah menipis, kata Dr. Rajeev Fernando, kepala petugas medis Heal-Corp, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan bantuan darurat di Kerr County.
“Selama 72 jam pertama, kami langsung berada di lokasi kejadian untuk menyelamatkan nyawa. Namun seiring berjalannya waktu, pemulihan menjadi prioritas, sayangnya,” ujarnya.
Di antara para korban selamat, kata Fernando, cedera paling umum yang ia lihat termasuk luka sayat dan laserasi, yang dapat terinfeksi oleh air yang terkontaminasi.
Ia juga menyaksikan patah tulang dan cedera tulang belakang—termasuk beberapa yang mengakibatkan kelumpuhan—akibat benturan dengan mobil atau pohon yang hanyut ke hilir.
Operasi pencarian dan penyelamatan Heal-Corp, yang membantu upaya tanggap darurat negara bagian, membentang bermil-mil di sepanjang sungai, kata Fernando.
Sementara itu, seorang konselor Camp Mystic yang berpengalaman mengatakan tidak ada yang bisa disalahkan atas 27 kematian di perkemahan musim panas khusus perempuan itu.
Penegasan itu ia sampaikan di tengah meningkatnya pertanyaan tentang apakah pejabat setempat siap dan apakah respons darurat memadai.
“Itu adalah bencana alam yang luar biasa, bencana Tuhan, dan tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun,” kata Dr. Holly Lacour, 30 tahun, yang telah terlibat dengan perkemahan tersebut selama 15 tahun.
