UPdates—Iran mulai menggunakan rudal hipersonik untuk menyerang Israel Rabu hari ini. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah postingan di X, mengatakan ini saatnya perang dimulai.
You may also like : Jelang Pilpres, Trump Gugat CBS News Rp157 Triliun karena Wawancara Kamala Harris di 60 Minutes
"Atas nama Tuhan, pertempuran dimulai," kata Ali Khamenei sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari NDTV World, Rabu, 18 Juni 2025.
You might be interested : Iran Bikin Pusat Ekonomi Israel Porak-poranda, Polisi Larang Rekam Kondisi Gedung Bursa Efek
Konflik mematikan antara Iran dan Israel saat ini memasuki hari keenam dengan kedua belah pihak memperluas serangan mereka. Teheran mengklaim telah menembakkan rudal hipersonik Fattah-1 ke Israel dalam putaran terakhir serangan mereka, beberapa jam setelah Donald Trump menuntut mereka menyerah tanpa syarat.
Pesawat tempur Israel juga menargetkan ibu kota Iran sebelum fajar setelah militer mengeluarkan peringatan di media sosial bagi warga sipil di daerah yang dikenal sebagai Distrik 18 untuk mengungsi. Situs berita Iran mengatakan Israel menyerang sebuah universitas yang terkait dengan Garda Revolusi Iran di timur ibu kota.
Militer Israel juga mengatakan dua rentetan rudal Iran diluncurkan ke Israel dalam dua jam pertama Rabu pagi. Ledakan terdengar di Tel Aviv.
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS mengatakan Iran dipersenjatai dengan rudal balistik terbanyak di Timur Tengah. Iran mengatakan rudal balistiknya merupakan pencegah dan kekuatan balasan yang penting terhadap AS, Israel, dan target regional potensial lainnya.
Korps Garda Revolusi Iran mengatakan gelombang ke-11 dari Operasi Honest Promise 3 yang membanggakan itu dilakukan dengan menggunakan rudal Fattah-1.
Mereka mengklaim pasukan Iran telah memperoleh kendali penuh atas langit wilayah yang diduduki sehingga mulai menggunakan rudal Fattah-1. Ini menjadi pertama kalinya rudal tersebut digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung.
Rudal hipersonik Fattah-1 ini sangat canggih dan dapat bermanuver di tengah penerbangan dengan kecepatan hipersonik di dalam atmosfer Bumi, yang membuatnya sangat sulit dilacak dan dicegat.
Rudal hipersonik melaju dengan kecepatan Mach 5, atau lima kali kecepatan suara (sekitar 6.100 kilometer per jam).
Menurut laporan, Fattah-1 dirancang untuk melewati bahkan sistem pertahanan rudal paling canggih seperti Iron Dome dan Arrow milik Israel. Korps Garda Revolusi Islam menggambarkannya sebagai "penyerang Israel".
Rudal tersebut memiliki panjang 12 meter dan jangkauan hingga 1.400 kilometer. Rudal ini menggunakan bahan bakar padat dengan sistem propulsi satu tahap dan dapat membawa 200 kilogram bahan peledak, menurut laporan Iran Watch.
Fattah-1 dilengkapi dengan hulu ledak wahana luncur hipersonik (HGV) yang dirancang untuk menghindari pertahanan musuh dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 17.900 kilometer per jam.
Menurut laporan CNN, Fabian Hinz, seorang peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis menyebut rudal tersebut sebagai hulu ledak yang dapat bermanuver dan memungkinkannya mengubah arah sebentar saat turun untuk menghindari intersepsi.
“Kita harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” tegas Khamenei dalam sebuah pernyataan di X sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu.